Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa tektonik dengan kekuatan magnitudo 5,2, melanda Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), wilayah yang berbatasan darat dengan negara Timor leste.
Gempa tersebut terjadi pada pukul 09.18.20 WIB dan dirasakan di wilayah Kota Kefamenanu, ibukota Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada II-III MMI, kata Kepala BMKG Kampung Baru Kupang, Robert Owen Wahyu, di Kupang, Minggu melalui pesan WhatsApp.
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan M=5,2 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=4,9.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,6 LS dan 124,77 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 km arah barat Kota Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, pada kedalaman 54 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Kabupaten Belu ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar turun atau Normal Fault.
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Kefamenanu II-III MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 09.45 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, katanya menambahkan.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Gempa tersebut terjadi pada pukul 09.18.20 WIB dan dirasakan di wilayah Kota Kefamenanu, ibukota Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada II-III MMI, kata Kepala BMKG Kampung Baru Kupang, Robert Owen Wahyu, di Kupang, Minggu melalui pesan WhatsApp.
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan M=5,2 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=4,9.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,6 LS dan 124,77 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 km arah barat Kota Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, pada kedalaman 54 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Kabupaten Belu ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar turun atau Normal Fault.
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Kefamenanu II-III MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 09.45 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, katanya menambahkan.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019