Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali memberikan kesempatan kepada setiap perwakilan peserta pemilu di daerah itu untuk berorasi di depan publik selama lima menit, serangkaian acara pembukaan masa kampanye rapat umum Pemilu 2019.

"Dengan kegiatan seperti ini, kami ingin memberikan kesempatan betul kepada peserta pemilu untuk lebih dekat dengan rakyatnya. Maka kami buatkan expo seperti ini, bahkan ada hiburan dari pagi sampai malam supaya masyarakat datang, sehingga bisa betul-betul menyatu antara yang dipilih dengan pemilihnya," kata Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan, disela-sela kegiatan penyampaian orasi politik peserta Pemilu 2019 di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Minggu.

Menurut Lidartawan, yang terjadi selama ini banyak makelar-makelar politik yang memengaruhi pemilih. Dengan didekatkan seperti ini, maka aspirasi masyarakat benar-benar bisa terserap dan bukan memilih hanya karena makelar-makelar politik.

Makelar politik, lanjut dia, bisa mengelabui masyarakat dengan memberikan informasi yang palsu. Misalnya calon yang jelek, tetapi dibangga-banggakan, padahal masyarakat tentunya menginginkan yang pasti, apalagi kaum milenial.

"Kami ingin menguji betul 'nggak kader-kader parpol bisa menjadi juru kampanye? Bisa dilihat dan disaksikan sendiri, lima menit saja tidak bisa dihabiskan oleh mereka," ucap mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli itu.

Bahkan jika lima tahun ke depan dirinya masih dipercaya di KPU Bali, Lidartawan berencana membuat debat calon anggota legislatif. 

"Kegiatan ini juga untuk pendidikan politik bagi masyarakat supaya semua parpol ikut mendorong, sehingga target 80 persen pemilih hadir di TPS bisa tercapai," ujar Lidartawan.

Selain menyampaikan visi dan misi, perwakilan partai politik dan juga calon anggota DPD peserta Pemilu 2019 itu dalam orasinya juga dapat mengemukakan alasan mengapa masyarakat harus memilih mereka pada 17 April mendatang.

Lidartawan mengklaim kegiatan orasi dari pimpinan parpol, calon anggota DPD, dan partai pendukung Capres-Cawapres itu merupakan kegiatan yang baru pertama kalinya dilaksanakan di Provinsi Bali, serta tidak dilaksanakan di daerah lain.

Dalam kesempatan orasi tersebut, diantaranya Plt Ketua DPD Partai Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih menyampaikan bahwa Partai Golkar merupakan partai milik rakyat dengan berlandaskan empat pilar yakni berideologi Pancasila, menghormati UUD 1945, serta terus menjaga kebhinekaan dan NKRI.

"Golkar baru dan Golkar modern merupakan partai milik rakyat. Kami siap mendengarkan aspirasi rakyat, suara rakyat adalah suara Golkar," ucapnya.

Sementara itu Ketua DPW Partai Nasdem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa mengatakan partainya hadir di tengah ketidakpercayaan masyarakat kepada parpol yang hanya sekadar ingin menggapai kekuasaan, tetapi tidak nyata-nyata memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

"Kami hadir tujuannya kesejahteraan, demokrasi diciptakan untuk kesejahteraan, tetapi parpol sebagian masih berpikir bahwa parpol dan demokrasi hanya jalan menuju kekuasaan. Nasdem menolak itu, dan tidak ingin cara berpikir sempit ke belakang," ucap Gunastawa.

Dalam rangkaian pembukaan masa kampanye rapat umum tersebut, KPU Bali pada pagi harinya mengawali dengan kegiatan bertajuk "Pemilu Run Fun 5K", selanjutnya juga digelar konser musik dengan menghadirkan Joni Agung&Double T, Crazy Horse dan Ocha, serta lima finalis Festival Band Pemilih Berdaulat se-Bali, dan masing-masing partai politik dan calon anggota DPD juga diberi kesempatan untuk membuka stan pameran.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019