Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. Ruddi Setiawan mengatakan komplotan perampokan uang di Money Changer BMC PT. Bali Maspin Tjinra, Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, menggunakan senjata laras panjang milik anggota Brimob Polda Bali yang dirampas saat bertugas melakukan pengamanan di Hotel Ayana Jimbaran, 8 Agustus 2017 silam.
"Dari magasen yang kami temukan di kamar kos tersangka Alexei Korotkikh (Warga Rusia) yang tewas ditembak, diduga milik senjata anggota Brimob yang dirampas pelaku saat bertugas di Hotel Ayana," ujar Ruddi di Denpasar, Rabu.
Menurut hasil keterangan anggota Brimob Polda Bali yang kehilangan senjatanya, lanjut Ruddi, korban membenarkan peluru atau magasen yang ditemukan di kos tersangka milik dia. Senjata yang berisi 16 butir amunisi dengan jenis senjata SS1.
Dugaan sementara, senjata milik anggota Brimob Polda Bali yang dirampas para komplotan warga asing yang merampok di Bali ini, juga digunakan untuk melakuan aksi serupa (perampokan) yang pernah terjadi di Jalan Nakula, Denpasar dan di Jalan Pantai Balangan, Badung, dimana pelakunya terekam CCTV merupakan warga asing.
"Dari kasus ini lah, kami terus melakukan pengembangan kasus yang pernah terjadi dan benar pelaku perampokan warga asing. Kami juga masih mengembangkan kasus perampokan uang yang terjadi di Bank BCA Nusa Dua beberapa tahun lalu," ujarnya.
Ruddi menegaskan hingga saat ini masih melakukan penyelidikan, guna mencari senjata laras panjang yang dirampas oleh rekan tersangka Alexei Korotkikh yang melarikan diri.
"Ada satu tersangka tiga orang yang berhasil ditangkap ( Alexei Korotkik, Georgii Zhukov dan Robert Haupt) masih kami lakukan pengejaran," katanya.
Para pelaku perampasan senjata anggota kepolisian ini, merupakan orang yang sudah terlatih karena di dalam kosnya ada tempat untuk latihan boxing atau Beladiri.
Untuk sementara, pihaknya belum bisa memastikan salah satu dari empat pelaku mana yang menjadi aktor utama melakukan perampasan senjata laras panjang milik anggota Brimob saat bertugas di Hotel Ayana, karena masih dilakukan tahap penyelidikan.
"Setelah kita temukan senjata laras panjang dari seorang teman pelaku (Georgii Zhukov dan Robert Haupt) yang kini masih buron, baru kita ketahui siapa otak perampasannya," kata Ruddi.
Pihaknya juga menyampaikan kepada seluruh jajaran anggota di pintu keluar masuk Pulau Bali yakni Pelabuhan Padang Bay, Pelabuhan Gilimanuk dan Bandara Ngurah Rai agar melakukan pengecekan dan memonitor pelaku yang buron ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Dari magasen yang kami temukan di kamar kos tersangka Alexei Korotkikh (Warga Rusia) yang tewas ditembak, diduga milik senjata anggota Brimob yang dirampas pelaku saat bertugas di Hotel Ayana," ujar Ruddi di Denpasar, Rabu.
Menurut hasil keterangan anggota Brimob Polda Bali yang kehilangan senjatanya, lanjut Ruddi, korban membenarkan peluru atau magasen yang ditemukan di kos tersangka milik dia. Senjata yang berisi 16 butir amunisi dengan jenis senjata SS1.
Dugaan sementara, senjata milik anggota Brimob Polda Bali yang dirampas para komplotan warga asing yang merampok di Bali ini, juga digunakan untuk melakuan aksi serupa (perampokan) yang pernah terjadi di Jalan Nakula, Denpasar dan di Jalan Pantai Balangan, Badung, dimana pelakunya terekam CCTV merupakan warga asing.
"Dari kasus ini lah, kami terus melakukan pengembangan kasus yang pernah terjadi dan benar pelaku perampokan warga asing. Kami juga masih mengembangkan kasus perampokan uang yang terjadi di Bank BCA Nusa Dua beberapa tahun lalu," ujarnya.
Ruddi menegaskan hingga saat ini masih melakukan penyelidikan, guna mencari senjata laras panjang yang dirampas oleh rekan tersangka Alexei Korotkikh yang melarikan diri.
"Ada satu tersangka tiga orang yang berhasil ditangkap ( Alexei Korotkik, Georgii Zhukov dan Robert Haupt) masih kami lakukan pengejaran," katanya.
Para pelaku perampasan senjata anggota kepolisian ini, merupakan orang yang sudah terlatih karena di dalam kosnya ada tempat untuk latihan boxing atau Beladiri.
Untuk sementara, pihaknya belum bisa memastikan salah satu dari empat pelaku mana yang menjadi aktor utama melakukan perampasan senjata laras panjang milik anggota Brimob saat bertugas di Hotel Ayana, karena masih dilakukan tahap penyelidikan.
"Setelah kita temukan senjata laras panjang dari seorang teman pelaku (Georgii Zhukov dan Robert Haupt) yang kini masih buron, baru kita ketahui siapa otak perampasannya," kata Ruddi.
Pihaknya juga menyampaikan kepada seluruh jajaran anggota di pintu keluar masuk Pulau Bali yakni Pelabuhan Padang Bay, Pelabuhan Gilimanuk dan Bandara Ngurah Rai agar melakukan pengecekan dan memonitor pelaku yang buron ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019