Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Perwakilan Bali mengadakan pembinaan sumber daya manusia serta lomba parade cinta tanah air kepada anak-anak SMA/SMK di wilayah Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Tabanan.
Kepala Kementerian Pertahanan Perwakilan iBali, Kolonel Inf Ketut Budi Astawa di Denpasar, Rabu, mengatakan kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun, untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda bangsa, khususnya anak SMA/SMK agar tahu bagaimana berbangsa dan bernegara, menjadi warga negara yang baik, taat, tunduk kepada peraturan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ia mengatakan kegiatan dibagi menjadi empat pos, pertama dilaksanakan di Kota Denpasar dengan diikuti anak-anak SMA/SMK, selanjutnya Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Tabanan.
"Pada 21 Maret mendatang kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Karangasem pesertanya dari siswa SMA/SMK Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Bangli. Selanjutnya pada tanggal 25 maret 2019 pembinaan dilaksanakan untuk anak SMA/SMK di Kabupaten Jembrana, Sedangkan pada 30 Maret pembinaan anak SMA/SMK dilaksanakan di Kabupaten Buleleng," ucapnya.
Budi Astawa mengatakan kegiatan tersebut dari Kementerian Pertahanan Provinsi Bali untuk menghadapi ancaman militer maupun ancaman non-militer.
Menurut dia, ada tujuh hal yang patut dicermati, yakni idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya, keselamatan umum, teknologi dan legislasi . Dari semua itu ideologi yang paling kuat ancamannya hingga terjadi ledakan dimana-mana serta adanya kelompok-kelompok radikal dengan menggunakan topeng idiologi, agama, tuhan dijadikan alat sebagai alat berbuat yang bebas atau tidak benar.
"Kalau sudah paham aturan melalui kegiatan ini diharapkan memiliki spirit untuk agar mau menerapkan dalam kehidupan sehari-hari tentunya dengan kegiatan gotong-royong, asah, asih dan asuh," katanya.
Sementara itu, Asisten III Administrasi Umum Sekda Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya mengatakan Indonesia memiliki kekayaan dan keanekaragaman sumber daya yang luar biasa. Untuk itu diperlukan pemahaman masyarakat secara luas dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk pertahanan negara.
Dengan menggelar pembinaan, Eddy Mulya berharap masyarakat khususnya generasi muda mampu untuk mengantisipasi ancaman-ancaman, baik dari ancaman militer maupun ancaman non-militer.
"Untuk itu diperlukan ketertiban seluruh komponen, baik pemerintahan dan swasta yang terintegrasi dalam mengelola sumber daya nasional untuk pertahanan negara," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Eddy Mulya, strategi Indonesia dalam menghadapi ancaman ada di beberapa bidang seperti militer, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya adalah dengan menjaga pertahanan dan keamanan negara Indonesia.
"Menjaga pertahanan dan keamanan dengan mengandalkan partisipasi seluruh rakyat, sarana, prasarana dan seluruh daya yang ada," ucapnya.
Untuk mencapai itu, Eddy Mulya memberikan pesan kepada semua peserta pembinaan SDM untuk terus belajar untuk meningkatkan kapasitas diri. Supaya menjadi orang-orang yang memiliki kompetensi. Mengingat kompetensi sangat penting terutama untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat dan Negara Indonesia.
"Kalau semua bekerja profesional maka negara ini akan menjadi kuat, serta pertahanan negara juga semakin kuat dan luar biasa. Karena dalam aspek pertahanan negara," katanya.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Kepala Kementerian Pertahanan Perwakilan iBali, Kolonel Inf Ketut Budi Astawa di Denpasar, Rabu, mengatakan kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun, untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda bangsa, khususnya anak SMA/SMK agar tahu bagaimana berbangsa dan bernegara, menjadi warga negara yang baik, taat, tunduk kepada peraturan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ia mengatakan kegiatan dibagi menjadi empat pos, pertama dilaksanakan di Kota Denpasar dengan diikuti anak-anak SMA/SMK, selanjutnya Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Tabanan.
"Pada 21 Maret mendatang kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Karangasem pesertanya dari siswa SMA/SMK Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Bangli. Selanjutnya pada tanggal 25 maret 2019 pembinaan dilaksanakan untuk anak SMA/SMK di Kabupaten Jembrana, Sedangkan pada 30 Maret pembinaan anak SMA/SMK dilaksanakan di Kabupaten Buleleng," ucapnya.
Budi Astawa mengatakan kegiatan tersebut dari Kementerian Pertahanan Provinsi Bali untuk menghadapi ancaman militer maupun ancaman non-militer.
Menurut dia, ada tujuh hal yang patut dicermati, yakni idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya, keselamatan umum, teknologi dan legislasi . Dari semua itu ideologi yang paling kuat ancamannya hingga terjadi ledakan dimana-mana serta adanya kelompok-kelompok radikal dengan menggunakan topeng idiologi, agama, tuhan dijadikan alat sebagai alat berbuat yang bebas atau tidak benar.
"Kalau sudah paham aturan melalui kegiatan ini diharapkan memiliki spirit untuk agar mau menerapkan dalam kehidupan sehari-hari tentunya dengan kegiatan gotong-royong, asah, asih dan asuh," katanya.
Sementara itu, Asisten III Administrasi Umum Sekda Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya mengatakan Indonesia memiliki kekayaan dan keanekaragaman sumber daya yang luar biasa. Untuk itu diperlukan pemahaman masyarakat secara luas dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk pertahanan negara.
Dengan menggelar pembinaan, Eddy Mulya berharap masyarakat khususnya generasi muda mampu untuk mengantisipasi ancaman-ancaman, baik dari ancaman militer maupun ancaman non-militer.
"Untuk itu diperlukan ketertiban seluruh komponen, baik pemerintahan dan swasta yang terintegrasi dalam mengelola sumber daya nasional untuk pertahanan negara," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Eddy Mulya, strategi Indonesia dalam menghadapi ancaman ada di beberapa bidang seperti militer, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya adalah dengan menjaga pertahanan dan keamanan negara Indonesia.
"Menjaga pertahanan dan keamanan dengan mengandalkan partisipasi seluruh rakyat, sarana, prasarana dan seluruh daya yang ada," ucapnya.
Untuk mencapai itu, Eddy Mulya memberikan pesan kepada semua peserta pembinaan SDM untuk terus belajar untuk meningkatkan kapasitas diri. Supaya menjadi orang-orang yang memiliki kompetensi. Mengingat kompetensi sangat penting terutama untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat dan Negara Indonesia.
"Kalau semua bekerja profesional maka negara ini akan menjadi kuat, serta pertahanan negara juga semakin kuat dan luar biasa. Karena dalam aspek pertahanan negara," katanya.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019