Denpasar (Antara Bali) - Pihak Polda Bali mengakui bahwa personelnya telah melepaskan tembakan peluru karet saat bentrok antara warga Desa Kemoning dan Desa Budaga, Kecamatan Semarapura, Kabupaten Klungkung, yang diduga sebagai penyebab tewasnya Ketut Ariaka (56), Sabtu (17/9) lalu.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hariadi di Denpasar, Senin, menjelaskan, saat bentrokan terjadi, para personel Polda Bali memang telah melepaskan tembakan menggunakan peluru karet ke arah bawah untuk menghalau massa dalam keadaan terdesak.

"Itu bukan peluru nyasar. Tembakan yang dilakukan personel saat itu memang untuk menghalau massa dan mungkin memantul ke atas," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa, hal itu sudah sesuai prosedur dalam menghadapi massa, dan sudah dipersiapkan para personel jauh-jauh hari sebelumnya.

Hariadi menambahkan bahwa pihak RSUP Sanglah, Denpasar, yang menangani visum korban menyatakan bahwa pada bagian kepala yang terluka akibat tembakan tidak ditemukan proyektil peluru.

"Jadi memang belum jelas, apakah korban ini terkena tembakan dari personel polisi atau bukan. Karena pelurunya tidak ditemukan oleh dokter," ujarnya.

Saat ini ada tujuh orang warga Kemoning dan Budaga yang menjalani pemeriksaan polisi berdasarkan alat bukti yang ditemukan, seperti pedang, pisau, samurai, bambu runcing, dan tombak.*

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011