Denpasar (ANTARA) - Polresta Denpasar, Bali membubarkan bentrokan yang terjadi antara Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dengan organisasi Patriot Garuda Nusantara (PGN) di wilayah Renon, Denpasar.
"Dengan kekuatan 80 orang personel dari jumlah keseluruhan yang kami kerahkan, mereka berada di tengah membendung antara PGN dengan Aliansi Mahasiswa Papua. Mereka sempat saling lempar batu, langsung kami bubarkan," kata Kabagops Polresta Denpasar Kompol I Made Uder di Denpasar, Rabu malam.
Bentrokan tersebut terjadi dipicu karena saling ejek antara PGN dan AMP terkait dengan NKRI dan keinginan Papua Merdeka.
"Nah kan saling ejek, ada pihak yang menjelekkan Indonesia, hingga saling lempar batu satu sama lain," katanya.
Sementara itu, kata Made Uder, terlihat terjadi bentrokan tapi jarak jauh dan beberapa personel yang siaga di tengah-tengah bentrokan tersebut.
"Ya nanti kan berjalan, sambil berjalan lihat situasi, liat perkembangannya, nanti sambil pemeriksaan awal mungkin ada yang kami (bakal) panggil. Bentrokan jarak jauh, karena polisi ada di tengah-tengah," katanya.
Baca juga: Hoaks, ajakan demo untuk protes PPKM darurat di Banyumas
Ia mengatakan belum ada yang diamankan karena tidak ada permasalahan prinsip. Meskipun itu terjadi antara kedua pihak, maka nanti ada jalur hukum.
Dari bentrokan yang terjadi, tidak ada korban luka berat dan tetap mengantisipasi situasi di lapangan agar tidak terjadi bentrokan.
Kedepannya, kata Made Uder akan memberdayakan semua tokoh-tokoh adat untuk membicarakan masalah ini. Hal ini bertujuan agar setiap ada penyaluran, betul-betul mentaati aturan dengan prosedur-prosedur yang ada.
"Nah kami kan di tengah-tengah ini, tidak memihak siapa-siapa. Kami amankan mereka jangan sampai bentrok, dari AMP dan juga sudah diberikan beri waktu untuk penyampaian," katanya.