Pekalongan (Antara Bali) - Staf Ahli Menteri Perindustrian Fauzi Aziz mengusulkan sentra-sentra batik seperti Pekalongan, Jawa Tengah, bisa menjadi tujuan wisata budaya dan industri guna mendorong pengembangan dan pelestarian batik.
"Hal itu juga mengingat batik sebagai warisan budaya yang sudah diakui UNESCO sebagai milik Indonesia," katanya saat bertemu para pengusaha batik di Pekalongan, Minggu.
Ia mencontohkan Pekalongan telah diakui masyarakat sebagai kota batik, namun belum digarap secara optimal sebagai tujuan wisata.
"Sesuai dinamika zaman, ikon Pekalongan sebagai kota batik harus dilakukan 'rebranding' menjadi pusat kebudayaan dan bisnis batik," kata Fauzi.
Menurut mantan Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) itu, Pekalongan harus membangun oase batik yang mengakomodasi nilai budaya lama dan baru, dengan bisnis berbasis lingkungan.
"Oase batik itu kelak berfungsi sebagai jalur pelestarian lingkungan yang lapang, taman yang berisi tanaman yang dapat digunakan sebagai pewarna alam untuk batik, museum batik, serta pusat edukasi dan tempat berkumpul komunitas batik, di samping gerai batik," ujar Fauzi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Hal itu juga mengingat batik sebagai warisan budaya yang sudah diakui UNESCO sebagai milik Indonesia," katanya saat bertemu para pengusaha batik di Pekalongan, Minggu.
Ia mencontohkan Pekalongan telah diakui masyarakat sebagai kota batik, namun belum digarap secara optimal sebagai tujuan wisata.
"Sesuai dinamika zaman, ikon Pekalongan sebagai kota batik harus dilakukan 'rebranding' menjadi pusat kebudayaan dan bisnis batik," kata Fauzi.
Menurut mantan Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) itu, Pekalongan harus membangun oase batik yang mengakomodasi nilai budaya lama dan baru, dengan bisnis berbasis lingkungan.
"Oase batik itu kelak berfungsi sebagai jalur pelestarian lingkungan yang lapang, taman yang berisi tanaman yang dapat digunakan sebagai pewarna alam untuk batik, museum batik, serta pusat edukasi dan tempat berkumpul komunitas batik, di samping gerai batik," ujar Fauzi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011