Dinas Kesehatan Kota Denpasar melalui PPTI Cabang Kota Denpasar, Bali gencar untuk melakukan pencegahan meningkatnya kasus TBC (tuberkulose) di kota setempat.

"Setelah membentuk kader di desa dan kelurahan se-Kota Denpasar, kini PPTI Cabang Kota Denpasar menggandeng PKK Kota Denpasar untuk melakukan sosialisasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr Luh Putu Sri Armini di sela-sela mensosialisasikan bahaya TBC pada ibu-ibu PKK se-Kecamatan Denpasar Utara, Jumat (15/3).

Ia mengatakan untuk pencegahan TBC lebih bagus bila melibatkan lebih banyak orang. Karena dengan demikian diharapkan masyarakat semakin memahami bahaya TBC. Karena selama ini masih banyak masyarakat yang tidak mau memeriksakan diri saat ada gejala TBC,

"Dengan adanya keterlibatan ibu-ibu PKK diharapkan semakin meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap bahaya TBC," ujarnya.

Lebih lanjut Sri Armini menyebutkan menurut survei prevalensi TBC di Indonesia tahun 2013-2014 memperkirakan sebanyak 1.600.000 kasus dan insisen TBC sebanyak 1.020.000 kasus serta mortalitas TBC mencapai 100.000 kasus.

Sampai saat ini dideteksi kasus TBC di Indonesia hanya 45 persen, dan sebanyak 55 persen kasus belum dilaporkan. Sedangkan untuk di Provinsi Bali diperkirakan kasus TBC sebanyak 13.150 kasus dan baru ditemukan sebanyak 3.150 kasus atau 23,95 persen.

Dari jumlah kasus kasus di Provinsi Bali sebanyak 1.328 kasus di temukan di Kota Denpasar dari berbagai tipe penderita. Dengan semakin banyak ditemukan kasus TBC menunjukkan semakin meningkat kesadaran masyarakat akan bahaya TBC. Mengingat satu penderita TBC dapat menular ke sejumlah orang.

"Tantangan Denpasar sebagai kota besar dimana penderita TBC selalu berpindah-pindah alamat tinggalnya. Sehingga kami sangat sulit untuk melakukan pengawasan," ucapnya.

Sementara Ketua PPTI Cabang Kota Denpasar dr. I Made Sudhana Satrigraha menyampaikan untuk mendidik masyarakat yang paling strategis adalah menyasar ibu-ibu terutama ibu-ibu PKK.

Ibu-ibu PKK merupakan mercusuar dalam mendidik masyarakat terutama mulai dari keluarga. Meski demikian menurut Satrigraha masyarakat lain tetap diberikan pendidikan sehingga dengan demikian semakin meningkatkan pemahaman masyarakat untuk bahaya TBC.

Diharapkan melalui sosialisasi ini akan semakin meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan terutama masalah TBC.

"Semakin meningkat temuan TBC di suatu wilayah membuktikan semakin meningkat pula kepedulian masyarakat terhadap bahaya TBC. Karena dengan demikian semakin cepat dapat dilakukan pencegahan penyebarannya. (*)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019