Denpasar (Antara Bali) - Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Cabang Bali Dr I Wayan Gede Suacana MSi menilai, sistem pengawasan melekat atau waskat di birokrasi pemerintahan masih efektif untuk mencegah praktek korupsi.
"Dulu ada pengawasan internal dalam bentuk pengawasan melekat, namun sayangnya monitoring jenis ini belakangan nampak tidak berjalan optimal seiring dengan berbagai perubahan regulasi di Indonesia," kata Suacana di Denpasar, Jumat.
Menurutnya, langkah pengawasan internal itu penting diaktifkan kembali, karena korupsi merupakan permasalahan sistemik.
"Keinginan korupsi tidak hanya disebabkan oleh moral yang kurang baik, tetapi juga adanya sistem yang mendukung seseorang untuk melakukan tindak kecurangan yang merugikan negara itu," ucap Suacana.
Oleh karena itu, kata dia, peluang yang ada harus terus diperkecil, di antaranya melalui sistem yang membatasi kemungkinan seseorang melakukan korupsi.
"Dengan pengawasan melekat, atasan atau sebaliknya bawahan, dapat mengetahui secara dini peluang terjadinya korupsi pada semua tingkatan. Sedikit terjadi kejangggalan, atasan maupun bawahan dapat saling mengetahui," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Dulu ada pengawasan internal dalam bentuk pengawasan melekat, namun sayangnya monitoring jenis ini belakangan nampak tidak berjalan optimal seiring dengan berbagai perubahan regulasi di Indonesia," kata Suacana di Denpasar, Jumat.
Menurutnya, langkah pengawasan internal itu penting diaktifkan kembali, karena korupsi merupakan permasalahan sistemik.
"Keinginan korupsi tidak hanya disebabkan oleh moral yang kurang baik, tetapi juga adanya sistem yang mendukung seseorang untuk melakukan tindak kecurangan yang merugikan negara itu," ucap Suacana.
Oleh karena itu, kata dia, peluang yang ada harus terus diperkecil, di antaranya melalui sistem yang membatasi kemungkinan seseorang melakukan korupsi.
"Dengan pengawasan melekat, atasan atau sebaliknya bawahan, dapat mengetahui secara dini peluang terjadinya korupsi pada semua tingkatan. Sedikit terjadi kejangggalan, atasan maupun bawahan dapat saling mengetahui," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011