Tim Penggerak PKK Kota Denpasar, Bali mengajak komunitas peduli lingkungan melakukan bersih-bersih sampah plastik di Pantai Biaung, Desa Kesiman Kertalangu Kecamatan Denpasar Timur.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Selly Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Sabtu, mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan implementasi dari Perwali Nomor 36 Tahun 2018 Tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
Ia mengatakan kegiatan juga melibatkan komunitas lainnya, antara lain puluhan anggota Komunitas dari Trash Hero, Komunitas Nuduk Sampah Plastik (KNSP) dan alumni Smansa ’84,
Selly Mantra dengan menggunakan penjepit dan sapu, mengumpulkan sampah-sampah plastik ke dalam kantong untuk selanjut ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
"Banyak kita temukan sampah plastik seperti sedotan plastik, stayrofoam terpotong-potong, hingga bekas botol minuman kemasan," kata Selly Mantra yang juga istri Wali Kota Denpasar Rai Dharmawijaya Mantra.
Menurut Selly Mantra, kegiatan dengan melibatkan para komunitas dan juga alumni Smansa ini sangat tepat dilakukan dalam aksi peduli bersama. Tentu ini menjadi sebuah edukasi tidak saja sebagai kegiatan pelestarian, kepariwisataan dan lingkungan juga menjadi edukasi bersama dalam keberlangsungan lingkungan ke depan.
Tujuannya agar masyarakat juga peduli dengan kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan terus disosialisasikan Pemkot Denpasar. Langkah sosialisasi dalam kegiatan Tim Penggerak PKK Denpasar juga melakukan edukasi lewat terbentuknya kampung hijau bersama kelurahan dan desa serta kecamatan.
Selain itu, kata Selly Mantra, pihaknya juga memunculkan gagasan kreatif untuk menyulap sampah plastik, terutama bekas pembungkus makanan untuk dijadikan tamiang. Sampah plastik bekas makanan tersebut dipadukan dengan janur ataupun ental, sehingga tampilan tamiang menjadi menarik dan dapat digunakan sebagai hiasan dalam acara-acara resmi, seperti pernikahan, hiasan panggung kreatifitas seni dan lainnya.
Sementara seorang anggota komunitas KNSP Yudya Putri mengaku dari aksi ini paling banyak mendapatkan sampah sedotan plastik.
"Paling banyak sedotan plastik, semoga masyarakat semakin sadar dalam mengelola sampahnya sendiri untuk keasrian lingkungan dan bumi kita," katanya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Selly Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Sabtu, mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan implementasi dari Perwali Nomor 36 Tahun 2018 Tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
Ia mengatakan kegiatan juga melibatkan komunitas lainnya, antara lain puluhan anggota Komunitas dari Trash Hero, Komunitas Nuduk Sampah Plastik (KNSP) dan alumni Smansa ’84,
Selly Mantra dengan menggunakan penjepit dan sapu, mengumpulkan sampah-sampah plastik ke dalam kantong untuk selanjut ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
"Banyak kita temukan sampah plastik seperti sedotan plastik, stayrofoam terpotong-potong, hingga bekas botol minuman kemasan," kata Selly Mantra yang juga istri Wali Kota Denpasar Rai Dharmawijaya Mantra.
Menurut Selly Mantra, kegiatan dengan melibatkan para komunitas dan juga alumni Smansa ini sangat tepat dilakukan dalam aksi peduli bersama. Tentu ini menjadi sebuah edukasi tidak saja sebagai kegiatan pelestarian, kepariwisataan dan lingkungan juga menjadi edukasi bersama dalam keberlangsungan lingkungan ke depan.
Tujuannya agar masyarakat juga peduli dengan kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan terus disosialisasikan Pemkot Denpasar. Langkah sosialisasi dalam kegiatan Tim Penggerak PKK Denpasar juga melakukan edukasi lewat terbentuknya kampung hijau bersama kelurahan dan desa serta kecamatan.
Selain itu, kata Selly Mantra, pihaknya juga memunculkan gagasan kreatif untuk menyulap sampah plastik, terutama bekas pembungkus makanan untuk dijadikan tamiang. Sampah plastik bekas makanan tersebut dipadukan dengan janur ataupun ental, sehingga tampilan tamiang menjadi menarik dan dapat digunakan sebagai hiasan dalam acara-acara resmi, seperti pernikahan, hiasan panggung kreatifitas seni dan lainnya.
Sementara seorang anggota komunitas KNSP Yudya Putri mengaku dari aksi ini paling banyak mendapatkan sampah sedotan plastik.
"Paling banyak sedotan plastik, semoga masyarakat semakin sadar dalam mengelola sampahnya sendiri untuk keasrian lingkungan dan bumi kita," katanya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019