Denpasar (Antara Bali) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengharapkan Pemerintah Kabupaten Badung dapat mempercepat proses perizinan pembangunan Bali International Park (BIP).
"Saya harap Pemkab Badung dapat mempercepat proses perizinan BIP yang akan dibangun di daerah Jimbaran itu. Kalau memang persyaratan pengajuan surat-suratnya belum lengkap dari investor, yang bersangkutan perlu segera dipanggil," katanya di Denpasar, Bali, Kamis.
Ia mengatakan, BIP tersebut selain akan digunakan sebagai tempat penyelenggaraan KTT APEC 2013, juga penunjang sektor kepariwisataan Bali, dalam hal ini wisata MICE.
Di samping itu, BIP diperlukan sehubungan gedung pertemuan (convention hall) di Bali bagian selatan selama ini masih sangat terbatas, ucapnya.
Dikatakan, dalam sektor pariwisata MICE, pelaku harus memiliki gedung bertaraf internasional seperti kawasan BTDC Nusa Dua. Oleh karena itu, sangat tepat pembangunan BIP tersebut dilakukan di kawasan Jimbaran.
"Konsep dari pembangunan BIP yang dikenal sebagai kawasan wisata terpadu tersebut, lebih menonjolkan kawasan hijau dibanding dengan bangunan untuk gedung konferensi dan rumah kepala negara," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Saya harap Pemkab Badung dapat mempercepat proses perizinan BIP yang akan dibangun di daerah Jimbaran itu. Kalau memang persyaratan pengajuan surat-suratnya belum lengkap dari investor, yang bersangkutan perlu segera dipanggil," katanya di Denpasar, Bali, Kamis.
Ia mengatakan, BIP tersebut selain akan digunakan sebagai tempat penyelenggaraan KTT APEC 2013, juga penunjang sektor kepariwisataan Bali, dalam hal ini wisata MICE.
Di samping itu, BIP diperlukan sehubungan gedung pertemuan (convention hall) di Bali bagian selatan selama ini masih sangat terbatas, ucapnya.
Dikatakan, dalam sektor pariwisata MICE, pelaku harus memiliki gedung bertaraf internasional seperti kawasan BTDC Nusa Dua. Oleh karena itu, sangat tepat pembangunan BIP tersebut dilakukan di kawasan Jimbaran.
"Konsep dari pembangunan BIP yang dikenal sebagai kawasan wisata terpadu tersebut, lebih menonjolkan kawasan hijau dibanding dengan bangunan untuk gedung konferensi dan rumah kepala negara," katanya.(*)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011