Semarapura (Antara Bali) - Rumah Sakit Umum (RSU) Bintang Kabupaten Klungkung, Bali tercatat berhasil merawat bayi yang lahir prematur seberat 1.000 gram dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi.
Bayi yang terlahir dari buah perkawinan Putu Agus Wahyudi dan Luh Wayan Suastini (30) asal Desa Subagan, Kabupaten Karangasem itu, kondisi kesehatannya kini sudah tergolong pulih, kata dr Ayu Noviantari Martha SPOG, yang menangani persalinan bayi, di Semarapura, Selasa.
Bayi yang sampai saat ini belum diberikan nama tersebut, terlahir dalam kondisi yang abnormal, yakni asat usia kehamilan baru 29 pekan. Artinya, lahir sebelum usia kehamilan normal selama 40 pekan.
Namun atas kerja keras tim dokter RSU Bintang, akhirnya bayi prematur tersebut perlahan kondisinya terus mambaik dan bahkan telah mendekati normal.
"Plasenta bayi bahkan lepas sebelum waktunya," ujar dr Ayu Noviantari Martha yang akrab dipanggil Novi, sambil menerawang jauh.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Bayi yang terlahir dari buah perkawinan Putu Agus Wahyudi dan Luh Wayan Suastini (30) asal Desa Subagan, Kabupaten Karangasem itu, kondisi kesehatannya kini sudah tergolong pulih, kata dr Ayu Noviantari Martha SPOG, yang menangani persalinan bayi, di Semarapura, Selasa.
Bayi yang sampai saat ini belum diberikan nama tersebut, terlahir dalam kondisi yang abnormal, yakni asat usia kehamilan baru 29 pekan. Artinya, lahir sebelum usia kehamilan normal selama 40 pekan.
Namun atas kerja keras tim dokter RSU Bintang, akhirnya bayi prematur tersebut perlahan kondisinya terus mambaik dan bahkan telah mendekati normal.
"Plasenta bayi bahkan lepas sebelum waktunya," ujar dr Ayu Noviantari Martha yang akrab dipanggil Novi, sambil menerawang jauh.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011