Nusa Penida (Antaranews Bali) - Pemerintah Klungkung akan mengadakan Parade Ogoh-Ogoh Hari Raya Nyepi tahun saka 1941 yang dimulai dari tingkat kecamatan pada 1 Maret hingga tingkat kabupaten pada 3 Maret, karena itu Kecamatan Nusa Penida akan mengadakan parade itu juga (1/3).

"Parade Ogoh-Ogoh merupakan ajang kreativitas pemuda saat perayaan Hari Raya Nyepi. Hal itu biasanya dilakukan sehari sebelum Brata Penyepian, karena itu kami akan tetap melaksanakan, meski saat ini bertepatan dengan tahun politik," kata Camat Nusa Penida, I Gusti Agung Gede Mahajaya, di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, Minggu.

Ia memastikan parade ogoh-ogoh tetap digelar seperti tahun sebelumnya, meski sempat ada rencana akan ditiadakan untuk tahun ini, mengingat tahun politik, namun hal itu akan berdampak menyebabkan kreativitas pemuda akan mati suri.

"Sesuai dengan arahan Bupati Klungkung bahwa pergelaran budaya 'parade ogoh-ogoh' tetap dilangsungkan," ujarnya.

Oleh karena itu, Parade Ogoh-Ogoh tingkat kecamatan Nusa Penida akan tetap digelar pada tanggal 1 Maret dengan melibatkan semua desa, kecuali Desa Toyapakeh, Lembongan, dan Jungutbatu.

"Setiap penyelenggaraan dari tahun ke tahun, partisipasi dan daya kreativitas serta kreasi fragmentari selalu ada peningkatan, bahkan warga juga antusias memberi dukungan," katanya.

Terkait anggaran pelaksanaannya, ia mengatakan setiap desa mengalokasikan anggaran melalui APBdes masing-masing. Anggaran yang diperuntukan parade setiap desa menggunakan APBdes.

"Untuk duta kecamatan Nusa Penida yang mewakili pada parade untuk tingkat Kabupaten telah kami tunjuk yakni Desa Pejukutan," katanya.

Ia menambahkan pihaknya mengajak warga Nusa Penida berbondong-bondong menonton parade budaya dengan melupakan unsur politik sejenak untuk menyukseskan parade itu.

Tidak mau kalah dengan pemuda di Nusa Penida, pemuda dari Desa Pedawa yang merupakan desa Bali aga (desa tua) di Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali, melakukan penanaman pohon di wilayah hutan desa itu, bahkan penanaman dilakukan secara massal saat Hari Valentine (14/2).

"Sehari-hari, Kelompok Pencinta Alam Kayoman Desa Pedawa menunjukkan cinta dan kasih sayang kepada pohon dengan cara menanam, lalu merawatnya, namun saat Hari Valentine ada penanaman secara massal dengan melibatkan warga desa," kata Ketua Panitia Penanam Pohon di Desa Pedawa, Made Suisen. (ed)
 

Pewarta: Dewa Sentana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019