Jakarta (Antaranews Bali) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan terdapat dua perusahaan otomotif global yang akan berinvestasi langsung senilai 900 juta dolar AS atau setara Rp12,6 triliun ke Indonesia (asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS).

Usai peresmian simplifikasi ekspor kendaraan bermotor CBU di Jakarta Utara, Selasa, Airlangga mengatakan dua perusahaan otomotif global itu akan mendirikan pabrik yang produksinya disalurkan sebanyak 50 persen untuk pasar ekspor dan 50 ekspor sisanya untuk pasar domestik.

"Dua perusahaan otomotif itu satu berasal dari Eropa, dan satu lagi dari Asia," kata Airlangga, yang enggan menyebutkan identitas dua perusahaan tersebut.

Airlangga mengklaim rencana ekspansi itu membuktikan kepercayaan investor global terhadap perbaikan industri pengolahan terutama sektor otomoif di Indonesia.

Hal itu, ujar dia, juga didukung dengan kemudahan atau simplifikasi proses ekspor kendaraan bermotor dalam bentuk jadi setelah terbitnya Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-01/BC/2019.

"Kepercayaan internasional telah semakin besar. Secara fundamental, lapangan kerja juga akan bertambah besar. Hal itu juga akan menambah daya ekspor kita," ujar dia.

Untuk tahun ini saja, Airlangga meyakini ekspor kendaraan bermotor dapat mencapai 400 ribu unit, dengan komposisi 95 persen kendaraan bermotor dalam bentuk jadi (CBU) dan sisanya kendarraan bermotor dalam bentuk rakitan (CKD).

Pada 2018, ekspor untuk kendaraan bermotor CBU saja mencapai 264 ribu unit. Jika ditambah ekspor kendaraan berbentuk CKD, nilai ekspornya mencapai empat miliar dolar AS.

Dalam beberapa tahun ke depan, dengan semakin maraknya perusahaan otomotif mendirikan kegiatan produksi di Tanah Air, Airlangga meyakini Indonesia akan menjadi hub industri otomotif di dunia.

"Nanti Indonesia dan India akan menjadi hub untuk industri otomotif," ujar dia.
 
[AL]

 

Pewarta: Indra Arief Pribadi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019