Denpasar (Antaranews Bali) - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Pemerintah Kota Denpasar, Bali I Gusti Agung Laksmi Darmayanti mengatakan peran perempuan dalam kancah politik belum mampu memenuhi kuota 30 persen keterwakilan di legislatif.
"Kalau saya amati peran perempuan dalam politik belum mampu memenuhi kuota 30 persen di legislatif. Karena itu kami berharap kaum perempuan harus mempunyai semangat mendukung agar kesetaraan gender tersebut terwujud," kata Agung Laksmi pada acara "Pelatihan Calon Legislatif Perempuan Kota Denpasar Menghadapi Pemilu Legislatif 2019" yang digelar selama dua, di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan peran perempuan dalam kehidupan berbangsa adalah sejajar dengan laki, karena itu sebagai kaum perempuan harus mempunyai semangat untuk mendukung dalam semua bidang, termasuk dalam politik.
"Perjuangan kesetaraan gender harus dilakukan oleh semua pihak. Sehingga kaum perempuan yang berdasarkan dari data statistik kependudukan lebih banyak jumlahnya, namun saat ini belum bisa mempunyai keterwakilan sesuai dengan porsi kuota 30 persen," ujarnya.
Agung Laksmi mencontohkan di DPRD Kota Denpasar yang jumlah anggota Dewan sebanyak 45 orang, namun perempuan hanya seorang. Ini artinya hanya baru bisa menempatkan sekitar dua persen.
"Oleh karena itu, saya berharap kepada kaum perempuan harus juga memperjuangkan kaumnya, sehingga dalam kancah politik bisa terwakili suara perempuan itu," ucapnya.
Selain itu, kata dia, kaum perempuan masih dipandang sebelah mata, padahal perempuan adalah mempunyai peran penting dalam kehidupan, baik di rumah tangga maupun dalam kehidupan bernegara.
"Kalau saya melihat perempuan dianggap belum mampu dalam kancah dunia politik. Padahal perempuan sekarang sudah bisa menyamai kaum laki, di antaranya dari segi pendidikan," ujarnya.
Agung Laksmi lebih lanjut mengatakan memang tugas dari kaum perempuan utamanya adalah mengurus rumah tangga, tapi bukan berarti perempuan tidak bisa sejajar dalam pendidikan, bahkan perempuan pun pasti akan mampu memperjuangkan ketika mereka menjadi anggota legislatif.
Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Bali Utami Dwi Suryadi mengatakan sebagai kaum perempuan harus mampu menunjukkan peran serta dalam mendukung calon-calon legislatif perempuan sehingga mampu memenuhi kuota keterwakilan perempuan di legislatif.
"Dukungan dari kaum perempuan sangat diharapkan dari perempuan itu sendiri. Kalau bukan kita yang mendukung dan memilih siapa lagi yang akan memperjuangkan aspirasi kaum kita," ujarnya.
Oleh karena itu, kata politikus Partai Demokrat itu, mengharapkan saatnya kaum perempuan pada pemilihan umum legislatif mendatang untuk menentukan pilihannya kepada caleg perempuan itu sendiri.
"Kalau bukan kita, siapa lagi akan memilih caleg perempuan? Karena itu saya mengajak kaum perempuan secara tulus menjatuhkan pilihannya kepada caleg perempuan. Karena mereka juga nantinya akan menyuarakan aspirasi di legislatif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kalau saya amati peran perempuan dalam politik belum mampu memenuhi kuota 30 persen di legislatif. Karena itu kami berharap kaum perempuan harus mempunyai semangat mendukung agar kesetaraan gender tersebut terwujud," kata Agung Laksmi pada acara "Pelatihan Calon Legislatif Perempuan Kota Denpasar Menghadapi Pemilu Legislatif 2019" yang digelar selama dua, di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan peran perempuan dalam kehidupan berbangsa adalah sejajar dengan laki, karena itu sebagai kaum perempuan harus mempunyai semangat untuk mendukung dalam semua bidang, termasuk dalam politik.
"Perjuangan kesetaraan gender harus dilakukan oleh semua pihak. Sehingga kaum perempuan yang berdasarkan dari data statistik kependudukan lebih banyak jumlahnya, namun saat ini belum bisa mempunyai keterwakilan sesuai dengan porsi kuota 30 persen," ujarnya.
Agung Laksmi mencontohkan di DPRD Kota Denpasar yang jumlah anggota Dewan sebanyak 45 orang, namun perempuan hanya seorang. Ini artinya hanya baru bisa menempatkan sekitar dua persen.
"Oleh karena itu, saya berharap kepada kaum perempuan harus juga memperjuangkan kaumnya, sehingga dalam kancah politik bisa terwakili suara perempuan itu," ucapnya.
Selain itu, kata dia, kaum perempuan masih dipandang sebelah mata, padahal perempuan adalah mempunyai peran penting dalam kehidupan, baik di rumah tangga maupun dalam kehidupan bernegara.
"Kalau saya melihat perempuan dianggap belum mampu dalam kancah dunia politik. Padahal perempuan sekarang sudah bisa menyamai kaum laki, di antaranya dari segi pendidikan," ujarnya.
Agung Laksmi lebih lanjut mengatakan memang tugas dari kaum perempuan utamanya adalah mengurus rumah tangga, tapi bukan berarti perempuan tidak bisa sejajar dalam pendidikan, bahkan perempuan pun pasti akan mampu memperjuangkan ketika mereka menjadi anggota legislatif.
Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Bali Utami Dwi Suryadi mengatakan sebagai kaum perempuan harus mampu menunjukkan peran serta dalam mendukung calon-calon legislatif perempuan sehingga mampu memenuhi kuota keterwakilan perempuan di legislatif.
"Dukungan dari kaum perempuan sangat diharapkan dari perempuan itu sendiri. Kalau bukan kita yang mendukung dan memilih siapa lagi yang akan memperjuangkan aspirasi kaum kita," ujarnya.
Oleh karena itu, kata politikus Partai Demokrat itu, mengharapkan saatnya kaum perempuan pada pemilihan umum legislatif mendatang untuk menentukan pilihannya kepada caleg perempuan itu sendiri.
"Kalau bukan kita, siapa lagi akan memilih caleg perempuan? Karena itu saya mengajak kaum perempuan secara tulus menjatuhkan pilihannya kepada caleg perempuan. Karena mereka juga nantinya akan menyuarakan aspirasi di legislatif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019