Badung (Antaranews Bali) - Wali Kota Malang, Jawa Timur Sutiaji didampingi ketua TP PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji beserta rombongan, melakukan studi banding mempelajari program pelayanan pendidikan ke Kabupaten Badung, Bali.
"Tujuan kami ke Badung ini adalah untuk studi banding terkait inovasi pelayanan pendidikan, tata kelola biaya operasional sekolah serta penguatan pendidikan karakter," ujar Wali Kota Malang Sutiaji, di Pusat Pemerintahan Badung, Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan, selain itu, pihaknya ingin mempelajari terkait bagaimana perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pendidikan, pemberian beasiswa bagi siswa SD, SMP, SMA dan SMK dan keluarga tidak mampu tapi berprestasi di Kabupaten Badung, sehingga nantinya dapat diterapkan di Kota Malang.
”Kami memeroleh informasi bahwa Kabupaten Badung sudah melaksanakan pendidikan gratis bahkan memberikan laptop sebagai pendukung pendidikan di Badung,” katanya.
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta yang menerima rombongan didampingi, Sekretaris Daerah Badung I Wayan Adi Arnawa, mengatakan, kebijakan pendidikan di Badung disinergikan dalam program Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB).
"PPNSB tersebut terdiri dari bidang pangan, sandang dan papan, kesehatan dan pendidikan, adat, agama dan budaya dan jaminan sosial dan ketenagakerjaan serta pariwisata,” katanya.
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional terkait 20 persen APBD wajib untuk sektor pendidikan, Bupati Giri Prasta menjelaskan, Badung telah menetapkan anggaran untuk pendidikan melebihi dari 20 persen APBD Badung.
“Tahun 2018 kami juga melaksanakan beasiswa pendidikan ke luar negeri untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang yang berkualitas sehingga ilmu yang didapat di luar negeri dapat di adopsi di Badung agar dapat mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat Badung,” kata Giri Prasta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Tujuan kami ke Badung ini adalah untuk studi banding terkait inovasi pelayanan pendidikan, tata kelola biaya operasional sekolah serta penguatan pendidikan karakter," ujar Wali Kota Malang Sutiaji, di Pusat Pemerintahan Badung, Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan, selain itu, pihaknya ingin mempelajari terkait bagaimana perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pendidikan, pemberian beasiswa bagi siswa SD, SMP, SMA dan SMK dan keluarga tidak mampu tapi berprestasi di Kabupaten Badung, sehingga nantinya dapat diterapkan di Kota Malang.
”Kami memeroleh informasi bahwa Kabupaten Badung sudah melaksanakan pendidikan gratis bahkan memberikan laptop sebagai pendukung pendidikan di Badung,” katanya.
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta yang menerima rombongan didampingi, Sekretaris Daerah Badung I Wayan Adi Arnawa, mengatakan, kebijakan pendidikan di Badung disinergikan dalam program Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB).
"PPNSB tersebut terdiri dari bidang pangan, sandang dan papan, kesehatan dan pendidikan, adat, agama dan budaya dan jaminan sosial dan ketenagakerjaan serta pariwisata,” katanya.
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional terkait 20 persen APBD wajib untuk sektor pendidikan, Bupati Giri Prasta menjelaskan, Badung telah menetapkan anggaran untuk pendidikan melebihi dari 20 persen APBD Badung.
“Tahun 2018 kami juga melaksanakan beasiswa pendidikan ke luar negeri untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang yang berkualitas sehingga ilmu yang didapat di luar negeri dapat di adopsi di Badung agar dapat mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat Badung,” kata Giri Prasta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019