Denpasar (Antaranews) - Sejumlah pelaku industri skala global memberikan apresiasi kepada Pemerintah RI yang telah bertekad menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memberikan kemudahan izin usaha.

Dalam keterangan resmi dari Biro Humas Kemenperin yang diterima di Jakarta (25/1), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengemukakan hal itu ketika melakukan pertemuan dalam rangkaian acara 2019 World Economic Forum Annual Meeting di Davos, Swiss.

"Apresiasi  itu  mereka  sampaikan  karena  selama  ini  sudah  diberikan  kesempatan  dan  kemudahan untuk lebih bisa mengembangkan usahanya," kata Menperin yang telah bertemu CEO  The Coca-Cola Company James Quincey, VP of Environment, Policy and Social Initiatives Apple Lisa Jackson, serta  CEO  SF  Motors John  Zang.

Ketiganya berkomitmen untuk terus menjalankan bisnisnya dan menargetkan bisa segera menambah investasi.

"Perbincangan  dengan  Coca-Cola,  mereka  juga  ingin  melakukan  lebih  banyak  diversifikasi  produk. Salah satu yang mereka lihat sangat potensial di Indonesia adalah minuman kopi. Tetapi mereka masih terbuka melihat produk-produk lain yang bisa dikembangkan di Indonesia," papar Menperin.

Selain itu, The  Coca-Cola Company melalui PT Coca-Cola Amatil Indonesia akan terus mendukung program ekonomi berkelanjutan. "Mereka pun menguatkan komitmennya di sektor green industry, seperti mendorong penggunaan recycle plastik untuk kemasan botol," katanya.

Hingga saat ini, PT Coca-Cola Amatil Indonesia telah menyerap tenaga kerja lebih dari  11 ribu orang, dengan  nilai  investasi  selama  lima  tahun  (2012-2017)  mencapai  USD445  juta.  Perusahaan  ini  juga berencana meningkatkan investasinya hingga 300 juta dolar AS sampai tahun 2020.

"Kami  memberikan  apresiasi  kepada  Coca-Cola  Amatil  Indonesia  sebagai  pelopor  dalam  sektor industri  minuman  ringan, apalagi berdasarkan  peta  jalan  Making  Indonesia  4.0, industri makanan dan minuman menjadi salah satu sektor unggulan dalam penerapan era digital," katanya.

Sementara itu, pihak Apple sedang menyiapkan acara wisuda perdana Apple Developer Academy di BSD  City,  Tangerang pada  Maret  2019. Fasilitas  yang  beroperasi  sejak  Maret  2018  tersebut  telah membina 200 peserta untuk mengikuti program pendidikan pengembangan aplikasi berbasis sistem operasi iOS selama satu tahun.

"Mereka juga sudah siap membangun kembali pusat inovasi serupa  di Surabaya dan Batam," ungkap Menperin. Selain didesain untuk mencetak talenta pengembang aplikasi berbasis sistem operasi iOS, Apple Developer Academy juga turut membangun ekosistem industri aplikasi iOS di Indonesia.

Sementara itu, pertemuan dengan SF Motors selaku anak perusahaan Chongqing Sokon Industry Group yang juga induk Sokonindo Automobile, Airlangga, menyampaikan, mereka melaporkan  keinginannya untuk mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia.

Selain  itu,  mereka juga berkomitmen agar pabriknya di Indonesia menjadi salah satu hub untuk rantai pasok produksi mereka.

"Dalam  pengembangan  kendaraan  listrik,  mereka  akan  bekerja sama  dengan  perusahaan  di  Silicon Valley,  termasuk  di  dalamnya  dengan  Tesla  dan  mereka  juga  sedang  mempertimbangkan  untuk menambah investasi agar kendaraan listrik mereka bisa ikut diluncurkan di Indonesia," terangnya.

Oleh  karena  itu,  lanjut  Menperin,  pemerintah  mengakselerasi  pengembangan  kendaraan  listrik  di Indonesia melalui Peraturan Presiden yang akan segera diterbitkan. "Tentunya beleid itu harus diikuti dengan fasilitas  PPnBM dan bea masuk impor.  Jadi,  kalau tanpa fiskal, regulasi  tersebut kurang efektif. Insentif ini sedang disiapkan oleh Kementerian Keuangan," katanya. (*)

Pewarta: ANTARA News

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019