Denpasar (Antaranews Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali berpandangan masyarakat yang berada di sekitar kawasan Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, mitigasi bencananya sudah semakin baik dibandingkan saat terjadi erupsi pada tahun-tahun sebelumnya.
       
"Kami melihat, masyarakat kita sudah semakin siap untuk menyelamatkan diri harus kemana, sebelum menerima arahan dari petugas atau pejabat terkait," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Dewa Putu Mantera, di Denpasar, Kamis.
       
Menurut Dewa Mantera, kesiapan masyarakat di kawasan Gunung Agung untuk menghadapi kemungkinan bencana tersebut tidak terlepas dari kerja sama yang telah terjalin antara jajaran BPBD dengan sejumlah pihak terkait yang turut mengedukasi dan menyosialisasikan pada masyarakat soal mitigasi bencana.
       
"Kami dari sisi petugas juga meningkatkan kewaspadaan karena siapa tahu hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, sehingga kami bisa lebih matang mempersiapkan diri," ucapnya disela-sela menjadi narasumber pada acara bertajuk Sinergi Media Kehumasan dalam Pengelolaan Data, Informasi dan Diseminasi Kebencanaan itu.
       
Terkait dengan erupsi Gunung Agung yang sempat terjadi dalam beberapa hari terakhir, kata Dewa Mantera, itu masih tergolong intensitasnya kecil dan tidak sampai berdampak pada wisatawan.
       
Sejumlah masker yang disiapkan BPBD dan Dinas Karangasem juga sudah ada yang dibagikan kepada warga yang terdampak abu Gunung Agung.
       
"Meskipun erupsinya masih kecil, kita mestinya tetap siap siaga untuk mengantisipasi kemungkinan erupsi yang lebih besar. Ya, mudah-mudahan saja tidak sampai terjadi," ujarnya.
       
Kalau sampai terjadi erupsi Gunung Agung yang lebih besar, pihaknya juga sudah mengantisipasi untuk membuka kembali tempat-tempat pengungsian.
       
"Termasuk akan kami koordinasikan dengan aparat setempat untuk menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan," kata Dewa Mantera yang juga Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali itu.
       
Di sisi lain, Dewa Mantera mengharapkan peran media dalam memberikan informasi kebencanaan yang jelas dan mendidik pada publik, sehingga juga akan berdampak pada kepercayaan dunia luar pada Bali.
       
Sementara itu, Ketua Wartawan Peduli Bencana (Wapena) Provinsi Bali Arnoldus Dhae pun menyampaikan pandangan senada. Dia menekankan agar rekan-rekan jurnalis dalam menyampaikan pemberitaan bencana tidak hanya untuk mengejar "rating", lantas menulis atau menyampaikan informasi yang tidak sesuai dengan fakta atau kondisi lapangan.
       
Ia menyayangkan sempat ada pemberitaan erupsi Gunung Agung oleh stasiun televisi luar negeri dengan menampilkan gambar gunung meletus dengan hebatnya di daerah lain. Padahal saat itu erupsi Gunung Agung yang terjadi tidak seperti gambar yang ditampilkan.
       
"Saya harapkan berita-berita kebencanaan itu yang juga mengedukasi masyarakat, jangan hanya berpatokan untuk megejar rating berita," ucapnya pada acara yang juga menghadirkan narasumber Ketua PWI Bali Dwikora Putra dan perwakilan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019