Gianyar (Antaranews Bali) - Upaya YKI Cabang Gianyar bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar untuk menekan kasus kanker serviks yang menempati posisi teratas penyebab kematian, tampaknya sudah mulai membuahkan hasil.

Hal ini dilihat dari tidak adanya kasus baru yang tercatat berkunjung terkait Kanker serviks ke RSU Sanjiwani untuk tahun 2018., kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar,  Ida Ayu Cahyani Widyawati, demikian keterangan pers Diskominfo Gianyar, Selasa.

Guna meningkatkan dan mendekatkan akses bagi masyarakat terkait program pelayanan kesehatan utamanaya kanker, Ketua YKI Cabang Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Ida Ayu Cahyani Widyawati, pada 2019 ini melaksanakan program road show ke desa-desa se-Kabupaten Gianyar secara bertahap untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berupa pemeriksaan IVA serta pemeriksaan kanker payudara klinis.

"Ditargetkan, tahun ini 50 persen dari 70 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Gianyar akan mendapat kunjungan serta pelayanan kesehatan," tambah Adnyani Mahayastra.

Kepala Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar yang juga Sekretaris YKI Cabang Gianyar, Dewa Oka Harimbawa ditemui di sela-sela kegiatan road show di Puskesmas Pembatu Desa Buruan, Senin, (21/1).

Ia mengatakan pogram road show yang dicanangkan YKI Cabang Gianyar bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar merupakan upaya untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Mengingat, meski pada kasus kanker serviks untuk tahun 2018 tidak diketemukan kasus baru lagi, namun terjadi peningkatan pada kasus kanker payudara yang pada tahun 2018 diketemukan sebanyak 33 kasus. Sedangkan jumlah pasien penderita kanker serviks dan kanker payudara yang masih menjalani perawatan sebanyak 95 pasien.

Berkaca dari kasus itu pula, kegiatan pelayanan kesehatan dengan system jemput bola dengan turun langsung ke desa-desa digalakkan. Upaya tersebut juga didukung dengan memantapkan lagi pemahaman petugas kesehatan mulai dar Pueskesmas hingga tingakat pelayanan kesehatan lebih tinggi serta masyarakat tentang Sadanis (Pemeriksaan Payudara Klinis) dan Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri).

“Beberapa kasus kita jumpai, pasien datang berobat setelah kanker memasuki stadium lanjut. Untuk itu, kita akan tingkatkan pemahaman baik itu petugas kesehatan maupaun masyarakat tentang pentingnya Sadanis dan Sadari,”  terang Dewa Oka Harimbawa. 

Hal senada juga diungkapkan, IB Udyoga Manuaba, dikatakan interest warga Dea Buruan untuk kesehatan sangat besar, dari 34 warga yang melakukan pemeriksaan, tidak diketemukan adanya kasus kanker serviks.

Hal ini, tak terlepas dari upaya YKI Cabang Gianyar bersama Dinas Kesehatan dalam melaksanakan program pelayanan kesehatan seperti Pap Smear, Pemeriksaan IVA serta sosialisi tentang pentingnya menjaga kesehatan organ intim secara berkesinambungan. Hal ini dibuktikan dengan, tidak diketemukannya kasus kanker serviks yang baru.

Terkait dengan kasus kanker payudara, IB Udyoga Manuaba mengatakan hal tersebut erat kaitannya dengan program Sadanis dan Sadari. Melalui program tersebut diharapkan dapat dilakukan pencegahan kemungkinan terjadinya kanker payudara, baik dilakukan sendiri untuk mengetahui sendiri keadaan payudaranya, maupun bergerak aktif untuk memeriksakan diri khususnya ke pelayanan kesehatan.

“Kalau dulu yang bisa hanya dokter onkologi namanya. Sekarang dokter umum dan bidan dilatih untuk itu, karena prirotas kita sekarang itu,” ujar dr Udyoga

Menurut Udyoga, kasus kanker payudara ini dikatakan seperti fenomena gunung es, dimana dipermukaan kelihatanna sedikit namun ditakutkan berbanding terbalik dengan yang terjadi di bawah. Hal ini kaitannya dengan ketidaktahuan dari masyarakat begitu juga petugas kesehatan.

Oleh karena itu, untuk meminimalisir ketidaktahuan tersebut perlu diberikan pengetahuan untuk bagaimana cara pencegahan dan deteksi dini untuk kanker payudara baik untuk petugas maupun masyarakat itu sendiri. Keberhasilan program kanker akan dapat diraih ketika masyarakt tau, mau dan mampu untuk bersama-sama menjaga kesehatan.
 
“Ketika masyarakat tidak tahu dan petugas kesehatan juga tidak tahu, ini bahaya sekali. Untuk itu kedua belah pihak sekarang diberikan pelatihan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan. Sehingga baik kanker serviks maupun kanker payudara dapat menurun nanti,” katanya. (ed)

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019