Jimbaran (Antaranews Bali) - Universitas Udayana menyiapkan 1.000 komputer untuk pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2019.
 
"Sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru yang dulunya berbasis cetak, sekarang ujian tulis berbasis komputer. Melalui sistem yang baru ini diharapkan bersifat adil, transparan, fleksibel dan efisien, dan akuntabel," kata Rektor Unud Prof Dr dr AA Raka Sudewi SpS (K), di Jimbaran, Kabupaten Badung, Jumat.
 
Universitas Udayana (Unud) sendiri sudah bersiap untuk melaksanakan penerimaan mahasiswa baru tahun 2019 melalui tiga jalur yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), serta jalur Mandiri.

SBMPTN kali ini 100 persen menggunakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sehingga disiapkan 1.000 komputer untuk memenuhi kebutuhan jumlah pelamar yang diperkirakan mencapai 12 ribu orang lebih. Kuota yang ditetapkan Unud adalah sebanyak 6.124 mahasiswa. Namun dari tahun ke tahun, pelamarnya berkisar sebanyak 12 ribu orang.

Dengan sistem yang baru, UTBK dapat dilaksanakan sebanyak 10 kali dan masing-masing dua sesi, yakni sesi pagi dan sesi siang. Jadi, seleksi SBMPTN bisa dilakukan maksimal 20 sesi. Pelaksanaannya nanti akan dilakukan setiap Sabtu dan Minggu.

Rektor Raka Sudewi mengimbau agar mahasiswa yang akan ikut UTBK agar mempersiapkan diri sebaik-baiknya. "Persiapan fisik harus sehat, mental harus tenang, tidak boleh panik, grogi, dan yang penting juga memperhatikan jadwalnya. Masing-masing tes waktunya 3 jam 30 menit," ucapnya.
 
Dengan pelaksanaan UTBK, tambah dia, mahasiswa bisa langsung melihat nilai yang didapatkan selama mengikuti seleksi, sehingga dapat evaluasi diri kelebihan dan kekurangannya, serta ada kesempatan tes kedua kalinya.

"Dengan jumlah pelamar yang tahun sebelumnya 12 ribu, perkiraan kami juga sejumlah 12.700-an pelamar tahun ini. Dengan adanya 20 sesi waktu ini, setiap sesi tidak sampai 1.000 orang. Sehingga 1.000 komputer ini kami rasa cukup," kata Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara M.Eng menambahkan.
 
Jumlah 1.000 komputer tersebut untuk mengantisipasi membludaknya pelamar. Jumlah ini dari jumlah komputer yang telah dimiliki, ditambah lagi pemanfaatan dari masing-masing prodi, serta pengadaan lagi 165 komputer.

Untuk mengantisipasi situasi kelistrikan saat pelaksanaan UTBK, Unud juga sudah menyiapkan genset. "Untuk ruangan yang dipakai, memakai ruangan prodi-prodi yang ada di fakultas. Kami juga bekerja sama dengan Politeknik Negeri Bali untuk meminjam ruangan," kata Prof Antara.

Secara teknis, pendaftaran SBMPTN akan dilaksanakan 1 Maret - 1 April 2019. Sedangkan pelaksanaan UTBK jalur SBMPTN akan dilaksanakan mulai 13 April  - 26 Mei 2019, setiap Sabtu dan Minggu. Pengumuman hasil UTBK 23 April - 2 Juni 2019. Hasil UTBK akan diberikan kepada peserta, 10 hari setelah pelaksanaan tes.
 
Sementara itu, sebelum jalur SBMPTN, ada juga jalur SNMPTN yang dimulai dari Pengisian dan Verifikasi Pangkalan Data Sekolah (PDSS) mulai 4-25 Januari 2019 oleh sekolah asal siswa. Pengisiannya dilakukan oleh kepala sekolah melalui sistem IT, sekaligus siswa diberikan kesempatan mengonfirmasi nilai rapor sudah benar.

Kemudian pendaftarannya dimulai pada 4-14 Februari 2019. Sedangkan pengumuman hasil SNMPTN tanggal 23 Maret 2019. Prof Antara menambahkan, setelah ditutup tanggal 25 Januari, data sudah tidak bisa diotak-atik lagi oleh kepala sekolah. Jadi ketika terjadi perbedaan karena salah memasukkan data, agar segera sebelum 25 Januari.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019