Denpasar (Antaranews Bali) - Kementerian Perhubungan menyebutkan Bandara Buleleng, Bali, rencananya mulai dibangun tahun 2020 setelah sejumlah proses seperti rencana induk, penetapan lokasi hingga proses perencanaan selesai dilaksanakan. 

"Lahan itu semuanya hampir merupakan lahan adat. Gubernur dan bupati menjanjikan lahan tidak ada masalah sehingga kami bisa melanjutkan proses penetapan lokasi," kata Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Minggu. 

Menteri Perhubungan Udara Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Udara dan Gubernur Bali Wayan Koster serta Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana meninjau lokasi yang rencananya dibangun bandara baru di Kubutambahan.

Menurut Polana, secara umum lahan tersebut tidak memiliki kendala berarti mengingat merupakan tanah desa sehingga tidak perlu pembebasan lahan. 

Selain itu dari sisi lokasi, lanjut dia, juga sangat bagus karena tidak ada kendala seperti dari aspek sosial yang sedikit tempat suci Hindu atau pura, makam, dan tidak banyak masyarakat yang menghuni daerah itu. 

Begitu juga dari aspek operasi dan teknis, lanjut dia, diyakini tidak menemui kendala. 

Polana menyebutkan lokasi bandara baru di Bali Utara itu rencananya dibangun di wilayah darat Kubutambahan seluas sekitar 400 hektare, lokasi ideal untuk membangun bandara.

"Tetapi nanti harus disiapkan Pemda untuk akses jalan 'short cut'ke utara," ucapnya ditemui awak media usai melakukan pemeriksaan kelaikan pesawat udara di Bandara I Gusti Ngurah Rai. 

Sebelumnya Gubernur Bali Wayan Koster meresmikan proyek pembangunan jalan pintas antara Kota Singaraja-Mengwitani, dengan dilakukannya peletakan batu pertama di Desa Pegayaman, Kabupaten Buleleng, Rabu (14/11/2018).

Jalan "short cut" Denpasar-Buleleng yang dimulai di titik 5-6 tepatnya di Desa Pegayaman tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2021.(ed)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018