Denpasar (Antaranews Bali) - Pertamina menyebutkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Bali selama Hari Raya Natal melonjak hingga 10 persen untuk jenis bensin dan 15 persen untuk jenis diesel atau solar karena didorong meningkatnya sektor pariwisata memasuki libur panjang.
"Untuk BBM jenis bensin naik dari konsumsi normal 2.720 kiloliter menjadi 3.010 kiloliter per hari," kata Manajer Komunikasi Pertamina Pemasaran Wilayah V Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Rustam Aji dihubungi dari Denpasar, Kamis.
Sedangkan konsumsi BBM untuk kendaraan mesin diesel atau solar, Pertamina juga mencatat kenaikan dari 675 kiloliter menjadi 780 kiloliter per hari.
Tingginya konsumsi solar itu seiring meningkatnya lalu lintas kendaraan besar seperti bus yang mengangkut wisatawan berlibur di Bali.
Untuk mendukung kelancaran penyaluran selama momen hari raya tersebut, Pertamina telah membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) sejak 18 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019.
Tim Satgas itu akan berperan khusus dalam memantau dan mengkordinasikan penyaluran BBM dan LPG mulai dari penguatan stok, kelancaran distribusi di jalan raya hingga pemantauan kondisi di lapangan.
Bali menjadi salah satu perhatian pemerintah salah satunya yang dipantau langsung Direktur Jendral Minyak dan Gas Kemenenterian ESDM Djoko Siswanto yang meninjau Terminal BBM Manggis di Karangasem, Bali, Rabu (26/12).
Dalam kunjungan tersebut, Djoko didampingi SVP Retail Marketing Bussiness Pertamina Jumali yang ingin memastikan stok dan kelancaran distribusi BBM di Pulau Dewata mengingat daerah itu sebagai destinasi utama libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Selain BBM, konsumsi LPG subsidi dan nonsubsidi di Bali juga meningkat satu minggu jelang Natal.
Selain Natal, umat Hindu di Bali juga merayakan Hari Raya Galungan yang jatuh pada Rabu (26/12) dengan rangkaian utama ritualnya dimulai pada Selasa (25/12) atau bertepatan saat Natal hingga Kamis (27/12).
BUMN itu mencatat konsumsi LPG bersubsidi naik 9 persen dari rata-rata penjualan 4.645 metrik ton menjadi 5.075 metrik ton.
Demikian juga konsumsi LPG nonsubsidi yang mengalami peningkatan sebesar 3 persen dari rata-rata penjualan 330 metrik ton menjadi 340 metrik ton. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Untuk BBM jenis bensin naik dari konsumsi normal 2.720 kiloliter menjadi 3.010 kiloliter per hari," kata Manajer Komunikasi Pertamina Pemasaran Wilayah V Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Rustam Aji dihubungi dari Denpasar, Kamis.
Sedangkan konsumsi BBM untuk kendaraan mesin diesel atau solar, Pertamina juga mencatat kenaikan dari 675 kiloliter menjadi 780 kiloliter per hari.
Tingginya konsumsi solar itu seiring meningkatnya lalu lintas kendaraan besar seperti bus yang mengangkut wisatawan berlibur di Bali.
Untuk mendukung kelancaran penyaluran selama momen hari raya tersebut, Pertamina telah membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) sejak 18 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019.
Tim Satgas itu akan berperan khusus dalam memantau dan mengkordinasikan penyaluran BBM dan LPG mulai dari penguatan stok, kelancaran distribusi di jalan raya hingga pemantauan kondisi di lapangan.
Bali menjadi salah satu perhatian pemerintah salah satunya yang dipantau langsung Direktur Jendral Minyak dan Gas Kemenenterian ESDM Djoko Siswanto yang meninjau Terminal BBM Manggis di Karangasem, Bali, Rabu (26/12).
Dalam kunjungan tersebut, Djoko didampingi SVP Retail Marketing Bussiness Pertamina Jumali yang ingin memastikan stok dan kelancaran distribusi BBM di Pulau Dewata mengingat daerah itu sebagai destinasi utama libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Selain BBM, konsumsi LPG subsidi dan nonsubsidi di Bali juga meningkat satu minggu jelang Natal.
Selain Natal, umat Hindu di Bali juga merayakan Hari Raya Galungan yang jatuh pada Rabu (26/12) dengan rangkaian utama ritualnya dimulai pada Selasa (25/12) atau bertepatan saat Natal hingga Kamis (27/12).
BUMN itu mencatat konsumsi LPG bersubsidi naik 9 persen dari rata-rata penjualan 4.645 metrik ton menjadi 5.075 metrik ton.
Demikian juga konsumsi LPG nonsubsidi yang mengalami peningkatan sebesar 3 persen dari rata-rata penjualan 330 metrik ton menjadi 340 metrik ton. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018