Denpasar (Antaranews Bali) - Kapolda Bali, Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose menjalin kerja sama dengan kepolisian RRT dan pemerintah setempat terkait penanganan transnational crime.

Dalam siaran pers humas Polda Bali di Denpasar, Rabu, menjelaskan rombongan Kapolda Bali disambut langsung Kapolda Provinsi Shanxi, Wu Zhongfei didampingi sejumlah pejabat kepolisian setempat, antara lain Jiao Zengbing, Zhan Zhanjie, Xu Jinlin, Wang Jing, Yang Baiqi dan Liu Zhaoquan.

"Bali sebagai destinasi wisata terbaik di dunia sangat ramai dikunjungi wisatawan. Untuk itu, Bali sangat potensial dijadikan tempat persembunyian buronan Interpol," ujar Golose.

Ia mengatakan, hubungan kerja sama antara Polda Bali dengan Konsulat Jenderal RRT yang selama ini dilakukan sudah berjalan dengan baik. Bahkan atas inisiatif Konsulat Jenderal RRT, personel Polda Bali sudah mengikuti pelatihan bahasa mandarin untuk mempermudah komunikasi dalam memberikan informasi dan pelayanan kepada wisatawan asal Tiongkok.

"Kami berharap hubungan kerjasama untuk kedepannya bisa lebih dalam dan dipererat, khususnya dalam penanganan transnational crime," ujar Kapolda Bali.

Dalam kunjungannya selama delapan hari (17-24 Desember 2018) di Negara Tirai Bambu itu, Golose didampingi Karo SDM Kombes Pol. Agus Djaka Santoso, Direktur Intelkam Kombes Pol. Wahyu Suyitno, Direktur Reskrimsus Kombes Pol. Yuliar Kus Nugroho, Dansat Brimob Kombes Pol. Yopie Indra Prasetya Sepang dan Kabid Humas Kombes Pol. Hengki Widjaja.

Untuk bulan Desember 2018 ini, Polda Bali bekerjasama dengan Imigrasi Bandara Ngurah Rai sudah mengamankan tiga orang asal Rusia, Korea dan Ceko yang menjadi buronan Interpol dan sudah dideportasi ke negaranya untuk menjalani proses hukum. Pengungkapan itu berdasarkan red notice yang dikirim oleh Divisi Hubungan International Polri ke Polda Bali.

Sementara itu, Kapolda Provinsi Shanxi, Wu Zhongfei berjanji akan menjembatani hubungan kerjasama antara Indonesia dan Tiongkok dibidang kepolisian. "Saya berharap dengan kerjasama ini, nantinya akan ada lebih banyak program pertukaran antar personel kepolisian," ujarnya.

Hal ini sangat penting dilakukan mengingat hubungan antara Tiongkok dan Indonesia sudah berlangsung sejak lama. "Kebudayaan sejarah yang telah membaur di Indonesia menjadikan hubungan kerjasama ini tidak hanya hubungan biasa, tapi lebih ke hubungan persaudaaran. Antar saudara harus saling membantu satu sama lain," kata Wu Zhongfei.

Ia juga menyambut baik, terkait kerjasama dibidang penanganan transnational crime. Terutama dalam pengungkapan kasus-kasus red notice yang dapat membahayakan keamanan negara.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Bali karena sudah menjaga kemanan para wisatawan Tiongkok yang sedang berlibur di Bali. Setiap kasus yang terjadi ditangani dengan tepat dan profesional," katanya.

Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018