Sanur, Bali (Antaranews Bali) - Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan PT Indonesian Paradise Property Tbk meluncurkan program Rencana Keberlanjutan Usaha untuk UMKM Tangguh Bencana (business continuity plan for small and medium enterprises) di Sanur, Denpasar, Kamis, yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Denpasar.
"Program Rencana Keberlanjutan Usaha untuk UMKM Tangguh Bencana (BCP for SMEs) ini adalah salah satu dari wujud kepedulian kami untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat Bali khususnya UMKM agar semakin tangguh bencana," kata Presiden Direktur PT Indonesian Paradise Property Tbk, Agoes Soelistyo Santoso.
Sebagai pengembang iconic lifestyle properties di kota-kota besar di Indonesia, lanjut Agoes, The Paradise Group ingin mewujudkan visi sosial perusahaan, yakni untuk selalu mengembangkan kegiatan sosial yang berkelanjutan kepada para stakeholders perusahaan.
Menurut Agoes, pelaksanaan program BCP for SMEs merupakan bagian dari upaya membangun ketangguhan masyarakat UMKM dalam menghadapi potensi bencana, seperti banjir, kebakaran, gunung meletus hingga gempa dan tsunami.
"Bagi UMKM yang menjadi peserta, program ini akan meningkatkan kapasitas mereka dalam menghadapi potensi bencana dimasa mendatang yang dapat membuat usaha mereka mengalami kerugian dan bahkan kebangkrutan," katanya.
Melalui program ini, peserta UMKM akan mendapat pengetahuan dan juga keterampilan dasar yang akan sangat bermanfaat bagi UMKM dalam membangun ketangguhan usaha.
Sementara itu, Vice President ACT, Ibnu Khajar menambahkan, pengetahuan dan keterampilan mitigasi bencana ini disampaikan langsung oleh tim Instruktur dan Fasilitator dari Disaster Management Institute of Indonesia (DMII) ACT.
"Program ini melibatkan 100 UMKM peserta yang mengikuti rangkaian pelatihan dan pendampingan. Masing-masing peserta akan mendapatkan tiga sesi pelatihan dan pendampingan yang akan sangat bermanfaat bagi keberlangsungan usaha mereka," katanya.
Ia menjelaskan, setiap sesi akan dipandu oleh linstruktur dan fasilitator yang berkompeten dan peserta akan mendapat ilmu baru dan peluang membangun jejaring usaha (business networking), dengan cara yang menyenangkan.
Oleh karenanya, kegiatan pemaparan materi, diskusi, simulasi, berbagi pengalaman, dan tentunya bimbingan dari instruktur dan fasilitator, dimana peserta yang merupakan UMKM di Denpasar ini, terpilih dari proses seleksi terbatas. Seratus pesera UMKM dibagi kedalam lima kelompok berbasis wilayah operasional usaha.
"Jadi masing-masing keompok terdiri dari 20 peserta, yang akan menjalani tiga kali sesi pelatihan dan pendampingan. Sesi l akan dilaksanakan di rentang tanggal 10-14 Desember 2018. Sesi II di rentang tanggal 17-21 Desember 2018, dan sesi Ill di rentang tanggal 7-11 Januari 2019. Setelah itu akan ada," katanya.
Untuk itu, The Paradise Group dan ACT berkomitmen untuk bersama berkontribusi dalam membangun ketangguhan masyarakat Bali, khususnya dalam menghadapi potensi bencana.
Agoes menambahkan, BCP for SMEs merupakan sebuah awalan dari proses membangun ketangguhan itu. Tentu perlu proses yang berkesinambungan untuk bangun ketangguhan masyarakat.
"Untuk itulah kami menggandeng ACT yang sudah memiliki rekam jejak panjang sebagai Lembaga Kemanusiaan, yang aktif dalam pemberdayaan potensi masyarakat. ACT juga terdepan dalam penanggulangan bencana," ujar Agoes.
Baca juga: Relawan Indonesia dorong pemberdayaan ekonomi
Baca juga: Kunjungi ANTARA Bali, ACT-IPP siap cetak "UMKM Tangguh Bencana"
Baca Juga: Video Tentang ANTARA Biro Bali
Dalam kesempatan itu, Kadis Koperasi dan UMKM Kota Denpasar, Made Erwin Suryadarma Sena, mengharapkan upaya dari ACT dan Paradise Group tentang perencanaan penanggulangan dampak bencana maupun cara mengantisipasi hal ini.
"Sekali lagi, kerja sama ini membantu pemerintah kota denpasar dalam berbagai bidang dan ini perlu dukungan seluruh perusahaan untuk perencanaan berkelanjutan udaha untuk UMKM tangguh bencana," katanya.
Pihaknya mendukung program "business continuity plan for small and medium enterprisess (BCP for SMEs) karena dapat membangun kesiapsiagaan bencana yang dikhususkan untuk segmen UMKM. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Program Rencana Keberlanjutan Usaha untuk UMKM Tangguh Bencana (BCP for SMEs) ini adalah salah satu dari wujud kepedulian kami untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat Bali khususnya UMKM agar semakin tangguh bencana," kata Presiden Direktur PT Indonesian Paradise Property Tbk, Agoes Soelistyo Santoso.
Sebagai pengembang iconic lifestyle properties di kota-kota besar di Indonesia, lanjut Agoes, The Paradise Group ingin mewujudkan visi sosial perusahaan, yakni untuk selalu mengembangkan kegiatan sosial yang berkelanjutan kepada para stakeholders perusahaan.
Menurut Agoes, pelaksanaan program BCP for SMEs merupakan bagian dari upaya membangun ketangguhan masyarakat UMKM dalam menghadapi potensi bencana, seperti banjir, kebakaran, gunung meletus hingga gempa dan tsunami.
"Bagi UMKM yang menjadi peserta, program ini akan meningkatkan kapasitas mereka dalam menghadapi potensi bencana dimasa mendatang yang dapat membuat usaha mereka mengalami kerugian dan bahkan kebangkrutan," katanya.
Melalui program ini, peserta UMKM akan mendapat pengetahuan dan juga keterampilan dasar yang akan sangat bermanfaat bagi UMKM dalam membangun ketangguhan usaha.
Sementara itu, Vice President ACT, Ibnu Khajar menambahkan, pengetahuan dan keterampilan mitigasi bencana ini disampaikan langsung oleh tim Instruktur dan Fasilitator dari Disaster Management Institute of Indonesia (DMII) ACT.
"Program ini melibatkan 100 UMKM peserta yang mengikuti rangkaian pelatihan dan pendampingan. Masing-masing peserta akan mendapatkan tiga sesi pelatihan dan pendampingan yang akan sangat bermanfaat bagi keberlangsungan usaha mereka," katanya.
Ia menjelaskan, setiap sesi akan dipandu oleh linstruktur dan fasilitator yang berkompeten dan peserta akan mendapat ilmu baru dan peluang membangun jejaring usaha (business networking), dengan cara yang menyenangkan.
Oleh karenanya, kegiatan pemaparan materi, diskusi, simulasi, berbagi pengalaman, dan tentunya bimbingan dari instruktur dan fasilitator, dimana peserta yang merupakan UMKM di Denpasar ini, terpilih dari proses seleksi terbatas. Seratus pesera UMKM dibagi kedalam lima kelompok berbasis wilayah operasional usaha.
"Jadi masing-masing keompok terdiri dari 20 peserta, yang akan menjalani tiga kali sesi pelatihan dan pendampingan. Sesi l akan dilaksanakan di rentang tanggal 10-14 Desember 2018. Sesi II di rentang tanggal 17-21 Desember 2018, dan sesi Ill di rentang tanggal 7-11 Januari 2019. Setelah itu akan ada," katanya.
Untuk itu, The Paradise Group dan ACT berkomitmen untuk bersama berkontribusi dalam membangun ketangguhan masyarakat Bali, khususnya dalam menghadapi potensi bencana.
Agoes menambahkan, BCP for SMEs merupakan sebuah awalan dari proses membangun ketangguhan itu. Tentu perlu proses yang berkesinambungan untuk bangun ketangguhan masyarakat.
"Untuk itulah kami menggandeng ACT yang sudah memiliki rekam jejak panjang sebagai Lembaga Kemanusiaan, yang aktif dalam pemberdayaan potensi masyarakat. ACT juga terdepan dalam penanggulangan bencana," ujar Agoes.
Baca juga: Relawan Indonesia dorong pemberdayaan ekonomi
Baca juga: Kunjungi ANTARA Bali, ACT-IPP siap cetak "UMKM Tangguh Bencana"
Baca Juga: Video Tentang ANTARA Biro Bali
Dalam kesempatan itu, Kadis Koperasi dan UMKM Kota Denpasar, Made Erwin Suryadarma Sena, mengharapkan upaya dari ACT dan Paradise Group tentang perencanaan penanggulangan dampak bencana maupun cara mengantisipasi hal ini.
"Sekali lagi, kerja sama ini membantu pemerintah kota denpasar dalam berbagai bidang dan ini perlu dukungan seluruh perusahaan untuk perencanaan berkelanjutan udaha untuk UMKM tangguh bencana," katanya.
Pihaknya mendukung program "business continuity plan for small and medium enterprisess (BCP for SMEs) karena dapat membangun kesiapsiagaan bencana yang dikhususkan untuk segmen UMKM. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018