Purwakarta, Jabar (Antaranews Bali) - Rombongan Pekan Informasi Pembangunan (PIP) Badung 2018 yang dipimpin Wakil Bupati Badung, Bali, I Ketut Suiasa, mempelajarai budidaya perikanan air tawar di wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

"Badung sebagai daerah tujuan wisata memiliki kebutuhan ikan termasuk ikan air tawar yang besar. Pertimbangan itu yang mendasari PIP ini menyasar budidaya ikan air tawar yang dipastikan akan mengangkat ekonomi masyarakat," ujar Wabup Suiasa, di Purwakarta, Rabu.

Ia mengatakan, Kabupaten Badung memiliki potensi untuk budidaya ikan air tawar baik dari sisi lahan, sumber daya manusia (SDM), maupun peluang pasarnya.

"Dari hasil pengamatan lapangan ini, analisa kasar kami wilayah Petang dan Sangeh cocok untuk digunakan sebagai wilayah pengembangan budidaya ikan air tawar," katanya.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan PIP Badung mengunjungi Pendopo Kabupaten Purwakarta yang langsung diterima oleh Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, sebelim melakukan kunjungan lapangan ke Satuan Pelayanan Konservasi Perairan Daerah Desa Nagrog Wanayasa Kabupaten Purwakarta.

Wabup Suiasa mengatakan, pihaknya mengungkapkan terima kasih kepada Bupati Anne Ratna Mustika dan jajaran Pemkab Purwakarta karena telah menyempatkan diri menerima rombongan PIP Badung 2018.

"Selain melakukan silaturahmi, kedatangan rombongan kami ini untuk menjabarkan misi dan visi Bupati Badung terutama untuk menjamin ketahanan pangan. PIP Badung 2018 sebelumnya menggali pembibitan padi dengan teknik nuklir. Sekarang kami mempelajari budidaya ikan air tawar," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Anne Ratna mengatakan pihaknya merasa terhormat bisa menerima kunjungan PIP Badung 2018. Ia menjelaskan, sesungguhnya Badung juga menjadi contoh dan objek kunjungan Pemkab Purwakarta untuk mempelajari sisi pendapatan daerah.

"Terkait dengan tujuan PIP Badung 2018 yang menyasar budi daya ikan air tawar, di wilayah kami budidaya ikan air tawar berkembang dengan baik karena memiliki wilayah penopang air tawar. Salah satunya Waduk Jati Luhur dengan produksi 91.000 ton per tahun dan Waduk Cirata juga berproduksi cukup besar," ujarnya.

Ia mengatakan, konsumsi ikan di wilayahnya saat ini hanya 28 kilogram per kapita pertahun. Dengan kondisi itu, produksi ikan air tawar di Purwakarta mengalami surplus. Kelebihan produksi itu selanjutnya dikirim ke luar Purwakarta, bahkan keluar Pulau Jawa.

"Namun terdapat juga permasalahan terkait budidaya air tawar yaitu, mulai ada ancaman dari penurunan kualitas air. Ini akibat banyaknya limbah yang masuk ke saluran air termasuk ke dua waduk yang kami miliki," katanya.

Terkait pembibitan, pihaknya memiliki balai benih ikan Wanayasa yang menghasilkan enam juta ekor ikan pertahun serta Plered lima juta ton ekor.

"Dengan teknik pembenihan dan pengembangan termasuk pembesaran membuat produksi ikan air tawar Purwakarta surplus. Produksi ikan air tawar jenis emas dan nila masing-masing 40 ribu ton dan 39 ribu ton per tahun. Sementara ikan patin 9 ribu ton dan bawal 9 ribu ton," katanya. (ed)

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018