Jakarta (ANTARA News) - Ketua Pusat Media Reuni 212, Novel Bamukmin, memperkirakan lebih dari tiga juta peserta menghadiri Reuni 212 yang diselenggarakan di Monas, Jakarta, Minggu.
"Kami perkirakan yang hadir pada hari ini sebanyak 3 juta peserta. Sama seperti tahun sebelumnya," ujar dia. Para peserta sudah berdatangan sejak Sabtu siang dari sejumlah penjuru daerah. Bahkan mereka menyediakan pos untuk tempat menginap peserta di sejumlah mesjid yang ada di sekitar Monas.
"Ini merupakan momentum kebersamaan yang penuh dengan kedamaian," kata dia.
Berbeda dengan 2016 lalu, saat pelaksanaan aksi 212 untuk pertama kalinya yang dihadiri dengan jumlah peserta yang dikatakan lebih banyak lagi, yang pada saat itu ada momen khusus. "Sehingga pada waktu itu, kami fokus pada hal tersebut," kata dia.
Ajang kali ini, lanjut dia, merupakan ajang kebersamaan dan sangat penting dihadiri umat Islam. Hal itu juga berkaitan dengan komitmen umat Islam untuk menjaga Pemilu 2019 yang penuh dengan kedamaian.
Meski demikian, dia mengatakan tidak ada agenda politik dalam aksi ini. "Tidak ada boleh bendera lain, selain bendera Merah Putih dan bendera tauhid," kata dia.
Ia juga menjelaskan, ajang juga dijadikan ajang wisata religi yang dapat dihadiri pemeluk agama manapun.
Pendukung Prabowo-Sandi
Peneliti kajian intelijen Universitas Indonesia Ridlwan Habib mengatakan mayoritas peserta reuni aksi 212 merupakan pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Faktanya memang begitu. Panitia reuni 212 itu terlibat dalam pemenangan Pak Prabowo," ujar Ridlwan Habib di Jakarta.
Ridlwan mengatakan berdasarkan pengamatannya, terdapat nama Neno Warisman sebagai koordinator bidang acara, sekaligus anggota Badan Pemenangan Prabowo Sandi, Hasan Haikal yang juga juru kampanye Prabowo-Sandi, serta M. AL Khothoth yang juga anggota tim pemenangan Prabowo Sandi.
Selain itu menurutnya, data analisa media sosial juga menunjukkan mayoritas peserta aksi itu merupakan pendukung Prabowo. "Kita mudah sekali menelusurinya. Tinggal dibuka saja timelinenya, akan sangat terlihat mereka yang akan hadir di reuni 212 adalah pro Prabowo dan bukan pendukung Jokowi," kata Ridlwan.
Dia menilai wajar apabila Prabowo akan hadir dalam acara itu, untuk menyapa para pendukungnya. Dia berharap reuni 212 itu berlangsung aman dan damai. Dia meminta aparat kepolisian untuk memastikan keamanan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. "Jangan sampai ada kerusuhan. Supaya tidak ada lagi yang bisa menyalahkan pemerintahan pak Jokowi," katanya.
Ridwan memprediksi massa yang akan hadir dalam aksi itu mencapai 300 ribu orang. Dia mengatakan mayoritas peserta merupakan anggota PKS, dan eks HTI. "Mayoritas jelas dari anggota PKS karena Presiden PKS M Sohibul Iman sudah mengirimkan surat perintah ke seluruh DPW PKS agar datang. Pak Ismail Yusanto eks pimpinan HTI juga sudah menyampaikan seruan terbuka di berbagai akun media sosial milik HTI," katanya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami perkirakan yang hadir pada hari ini sebanyak 3 juta peserta. Sama seperti tahun sebelumnya," ujar dia. Para peserta sudah berdatangan sejak Sabtu siang dari sejumlah penjuru daerah. Bahkan mereka menyediakan pos untuk tempat menginap peserta di sejumlah mesjid yang ada di sekitar Monas.
"Ini merupakan momentum kebersamaan yang penuh dengan kedamaian," kata dia.
Berbeda dengan 2016 lalu, saat pelaksanaan aksi 212 untuk pertama kalinya yang dihadiri dengan jumlah peserta yang dikatakan lebih banyak lagi, yang pada saat itu ada momen khusus. "Sehingga pada waktu itu, kami fokus pada hal tersebut," kata dia.
Ajang kali ini, lanjut dia, merupakan ajang kebersamaan dan sangat penting dihadiri umat Islam. Hal itu juga berkaitan dengan komitmen umat Islam untuk menjaga Pemilu 2019 yang penuh dengan kedamaian.
Meski demikian, dia mengatakan tidak ada agenda politik dalam aksi ini. "Tidak ada boleh bendera lain, selain bendera Merah Putih dan bendera tauhid," kata dia.
Ia juga menjelaskan, ajang juga dijadikan ajang wisata religi yang dapat dihadiri pemeluk agama manapun.
Pendukung Prabowo-Sandi
Peneliti kajian intelijen Universitas Indonesia Ridlwan Habib mengatakan mayoritas peserta reuni aksi 212 merupakan pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Faktanya memang begitu. Panitia reuni 212 itu terlibat dalam pemenangan Pak Prabowo," ujar Ridlwan Habib di Jakarta.
Ridlwan mengatakan berdasarkan pengamatannya, terdapat nama Neno Warisman sebagai koordinator bidang acara, sekaligus anggota Badan Pemenangan Prabowo Sandi, Hasan Haikal yang juga juru kampanye Prabowo-Sandi, serta M. AL Khothoth yang juga anggota tim pemenangan Prabowo Sandi.
Selain itu menurutnya, data analisa media sosial juga menunjukkan mayoritas peserta aksi itu merupakan pendukung Prabowo. "Kita mudah sekali menelusurinya. Tinggal dibuka saja timelinenya, akan sangat terlihat mereka yang akan hadir di reuni 212 adalah pro Prabowo dan bukan pendukung Jokowi," kata Ridlwan.
Dia menilai wajar apabila Prabowo akan hadir dalam acara itu, untuk menyapa para pendukungnya. Dia berharap reuni 212 itu berlangsung aman dan damai. Dia meminta aparat kepolisian untuk memastikan keamanan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. "Jangan sampai ada kerusuhan. Supaya tidak ada lagi yang bisa menyalahkan pemerintahan pak Jokowi," katanya.
Ridwan memprediksi massa yang akan hadir dalam aksi itu mencapai 300 ribu orang. Dia mengatakan mayoritas peserta merupakan anggota PKS, dan eks HTI. "Mayoritas jelas dari anggota PKS karena Presiden PKS M Sohibul Iman sudah mengirimkan surat perintah ke seluruh DPW PKS agar datang. Pak Ismail Yusanto eks pimpinan HTI juga sudah menyampaikan seruan terbuka di berbagai akun media sosial milik HTI," katanya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018