Jakarta (ANTARA) - Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengimbau panitia dan peserta yang akan ikut dalam pelaksanaan Reuni Akbar 212 di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, pada 2 Desember 2019, agar tertib dan berlangsung damai.
"Jangan ada aksi yang provokatif selama kegiatan," kata Kombes Asep di Mabes Polri, Jakarta, Jumat.
Ia meminta tidak ada kegiatan-kegiatan yang sifatnya provokatif, karena harus menghormati juga kepentingan orang lain.
Polda Metro Jaya nantinya akan mengerahkan para personelnya mengamankan acara Reuni Akbar 212.
Asep tidak menyebut jumlah rinci personel yang akan dikerahkan untuk pengamanan. "Tentunya pengamanan disetarakan dengan jumlah massa yang hadir pada Reuni 212," katanya.
Selain memantau keamanan di Jakarta, Polri juga memantau percakapan warganet di media sosial.
"Di media sosial itu kan pendapat masyarakat, juga harus diperhatikan terutama oleh kepolisian," katanya.
Hingga saat ini, Polri belum mendeteksi adanya pergerakan massa dari daerah ke Jakarta yang hendak mengikuti Reuni Akbar 212.
Aksi 212 pertama kali diadakan pada 2 Desember 2016 untuk mendesak Polri memproses hukum eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok atas tuduhan menistakan agama.
Kasus bergulir bersamaan dengan kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017.
Selanjutnya, setiap tahun digelar Reuni 212 pada 2 Desember. Kali ini merupakan tahun ketiga Reuni 212 diadakan.