Denpasar (Antaranews Bali) - Rektor Universitas Hindu Indonesia Denpasar Prof Dr drh I Made Damriyasa meminta para alumni kampus setempat dapat berperan aktif bagi kehidupan masyarakat dan memaknai kelulusan sebagai tahap mendarmabaktikan pengetahuan dan keterampilan melalui upaya memecahkan masalah daerah.

"Hanya sebagian kecil dari warga negara Indonesia yang memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Oleh karena itu, upacara wisuda ini akan sia-sia bila tidak memiliki arti bagi nusa dan bangsa," kata Prof Damriyasa saat menyampaikan laporan pada Wisuda Sarjana ke-54 dan Wisuda Magister ke-26 Unhi Denpasar, di Denpasar, Rabu.

Unhi Denpasar, lanjut dia, tetap berkomitmen mewujudkan harapan pemerintah untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui pemenuhan kebutuhan layanan pendidikan tinggi yang terjangkau oleh masyarakat.

"Kami juga akan merancang program pendidikan sarjana dan pascasarjana bagi para pengelola pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, termasuk pemerintahan desa dalam kerangka program 'open extended campus' serta menerapkan pembelajaran daring (online)," ucapnya pada acara pelepasan 283 wisudawan/wisudawati Unhi Denpasar itu.

Program tersebut, tambah Prof Damriyasa, akan dirancang untuk mengkaji dan memecahkan persoalan di daerah yang menjadi tempat mahasiswa tersebut bekerja atau berdomisili, sehingga mahasiswa lebih banyak berada di tempat kerjanya untuk mengkaji dan memecahkan persoalan yang ada dimana mahasiswa tersebut berdomisili atau bekerja.

"Capaian dari program ini tidak hanya sekadar nilai akademik, tetapi lebih pada parameter persoalan di daerah tersebut dapat terselesaikan secara langsung atau tidak langsung oleh mahasiswa," ujarnya.

Prof Damriyasa mengatakan tata kelola universitas yang baik juga menjadi suatu keniscayaan bagi Unhi Denpasar untuk mampu bersaing di tingkat nasional, regional, maupun global dalam upaya mencapai visi universitas. Untuk itu, pihaknya terus menerus menyempurnakan dan meningkatkan mutu tata kelola universitas. 

"Perubahan universitas dunia sangat pesat, arus globalisasi serta era revolusi industri 4.0 yang dikenal dengan fenomena 'disruptive innovation' menuntut perguruan tinggi untuk berubah. Universitas dituntut untuk melakukan perubahan program dan layanan yang lebih  banyak menggunakan teknologi digital," ucapnya.

Menghadapi hal itu, Unhi sedang mengembangkan manajemen data digital yang terintegrasi dalam layanan akademik maupun tata kelola universitas.

"Selain memperkuat tata kelola, kami secara aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak tingkat nasional maupun internasional. Unhi telah melakukan berbagai penjajakan kerja sama diantaranya dengan Upper lowa University Amerika untuk mengembangkan double degree sebagai antisipasi menangkap peluang masuknya universitas asing ke Indonesia," kata Prof Damriyasa.

Sebanyak 283 calon wisudawan/wisudawati yang dilepas Unhi Denpasar terdiri dari Sarjana Fakultas MIPA 14 orang, dari Fakultas Kesehatan Ayurweda 11 orang, Fakultas Pendidikan Agama dan Seni 62 orang, Fakultas Ekonomi 121 orang, Fakultas Teknik 25 orang, Fakultas Ilmu Agama dan Kebudayaan 12 orang, Magister Pendidikan Agama Hindu 31, dan lulusan Magister Ilmu Agama dan Kebudayaan 38 orang.

Wisudawan terbaik untuk program Sarjana diraih I Gede Adi Putra Dwipayana SPd dengan IPK 3,85 (predikat Cumlaude) dari Program Studi S1 Pendidikan Agama Hindu. Sedangkan wisudawan terbaik untuk program Magister diraih oleh Ida Ayu Komang Ratnawati MPd dengan IPK 3,83 dan I Wayan Niarta MPd dengan IPK 3,83 dari Program Studi S2 Pendidikan Agama Hindu.

Acara wisuda tersebut juga dihadiri Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Prof Drs I Ketut Widnya MA, MPhil, Ketua Umum PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya, Kepala LLDIKTI Wilayah VIII Bali-Nusra Prof Dr I Nengah Dasi  Astawa, Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi, Anggota DPR Putu Supadma Rudana, Pimpinan PTN dan PTS se-Bali, dan sejumlah civitas akademika Unhi Denpasar. (ed)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018