Nusa Dua (Antaranews Bali) - Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) akan menggencarkan transaksi surat utang yang berwawasan lingkungan atau "green bonds" yang ditawarkan kepada investor untuk mendukung upaya pemerintah dan masyarakat dunia mendorong pembangunan berkelanjutan.

"Untuk membiayai program berkelanjutan misalnya pelestarian lingkungan membutuhkan dana besar sehingga ini perlu kami fasilitasi," kata salah satu Ketua Komite APEI Karman Pamurahardjo dalam Forum Sekuritas Asia (ASF) di Nusa Dua, Bali, Jumat.

Untuk mendongkrak transaksi "green bonds" itu, pihaknya akan menggencarkan edukasi kepada emiten atau perusahaan yang melantai di bursa saham terkait program tersebut mengingat beberapa emiten di Indonesia, kata dia, belum banyak yang familiar dengan instrumen berwawasan lingkungan itu.

Nantinya, emiten yang ingin berinvestasi pada sektor yang ramah lingkungan dapat mencari pendanaan melalui penjualan surat utang atau "green bonds" kepada investor.

Langkah tersebut merupakan bentuk komitmen nyata APEI setelah dalam Forum Sekuritas Asia yang dihadiri 23 perusahaan sekuritas dari 17 negara menyepakati "Bali Declaration".

Deklarasi itu untuk mendorong pengembangan pembangunan berkelanjutan seperti prinsip obligasi hijau dan pedoman obligasi sosial dan berkelanjutan.

Karman mengatakan dalam forum itu disebutkan bahwa kebutuhan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan per tahun secara global diperkirakan mencapai 5-7 triliun dolar AS, sehingga para pelaku sektor keuangan di kawasan Asia Pasifik berkomitmen dan berperan aktif dalam memfasilitasi alokasi dana yang dibutuhkan untuk pembangunan berkelanjutan itu.

Sementara itu Sekretariat ASF Shigeharu Suzuki mengatakan perusahaan efek di Asia kini semakin sadar dengan tujuan pembangunan berkelanjutan termasuk membangun pasar yang adil dan efisien.

Menurut Ketua Asosiasi Dealer Efek Jepang (JSDA) itu menambahkan tahun 2017 total "green bonds" yang diterbitkan secara global mencapai sekitar 155 miliar dolar AS, sedangkan di Jepang sendiri, lanjut dia, sudah ada 10 "green bonds" yang diterbitkan dengan total nilai mencapai sekitar 200 miliar Yen.

"Ketika menjalankan bisnis, kami tidak hanya mengejar keuntungan semata tetapi juga memberikan kontribusi dan dukungna kepada lingkungan. Dengan menerbitkan 'green bonds' ini harus benar-benar memberi dampak kepada pembangunan berkelanjutan," katanya. (ed)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018