Denpasar (Antaranews Bali) - Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra mengatakan Koperasi Simpan Pinjam Guna Prima Dana telah dipercaya menjadi satu diantara tiga koperasi di Indonesia sebagai penyalur KUR.

"Dengan penetapan KSP Guna Prima Dana yang terletak di Uluwatu, Kabupaten Badung, Bali, sebagai penyalur kredit usaha rakyat, tentu akan semakin meningkatkan citra pelayanan koperasi di Bali kepada anggotanya," kata Gede Indra, di Denpasar, Rabu.

Sebelumnya, ada dua Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Tanah Air yang telah disetujui Otoritas Jasa Keuangan sebagai penyalur KUR, yaitu KSP Kospin Jasa di Pekalongan Jawa Tengah dan Kopdit Obor Mas di Maumere Nusa Tenggara Timur.

Penetapan KSP Guna Prima Dana sebagai  penyalur KUR mulai tahun ini berdasarkan hasil seleksi terhadap 21 KSP di Indonesia yang ikut dalam seleksi tersebut.

Pekan lalu, dalam rapat koordinasi di Kementerian Koperasi dan UKM yang dipimpin oleh Deputi Pembiayaan Kemenkop dan UKM Yuana Setyowati dengan dihadiri Asisten Deputi Urusan Simpan Pinjam, Direktur Otoritas Jasa Keuangan, perwakilan Kementerian Koordinator Perekonomian, PT SMI, Jamkrindo, Dinkop Bali dan sejumlah pihak terkait, diumumkan bahwa KSP Guna Prima Dana yang terpilih sebagai penyalur KUR.

"Sebenarnya masih cukup banyak koperasi di Bali yang dari sisi aset, jumlah anggota, jaringan IT online, predikat penilaian kesehatan 'sehat', maupun audit akuntan publik dan rasio kinerja lainnnya serta kapasitas, atau kompetensi pengelola yang baik, potensial sebagai penyalur KUR," ujarnya.

Tetapi, lanjut Gede Indra, masih ada persyaratan teknis lainnya yang harus dipenuhi seperti sistem dalam jaringan (daring/online) koperasi harus bisa terkoneksi dengan sistem laporan informasi Keuangan ( SLIK) dari Kementerian Keuangan dan OJK.

"Dengan sistem yang 'online' ini akan memudahkan pengurus atau manajemen dalam pengambilan keputusan dan analisa pinjaman, termasuk dalam hal mitigasi risiko kredit.

Pihaknya berharap ke depan lebih banyak lahir jenis koperasi produksi, koperasi jenis pemasaran, koperasi jenis jasa dan koperasi jenis konsumen karena saat ini mayoritas koperasi di Bali bergerak di usaha simpan pinjam.

Sebelumnya, pada Selasa (30/10) Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Ngurah Puspayoga telah langsung mengunjungi KSP Guna Prima Dana.

"Menyitir arahan dari Pak Menteri, Beliau mendorong agar lebih banyak koperasi yang berkualitas, bukan hanya kuantitas. Berkualitas yang dimaksud dalam artian jumlah anggota yang banyak dan loyal, modal, volume usaha, aset capaian SHU meningkat, dan partisipasi kepada usaha bersama yang dimiliki anggota dalam bentuk koperasi," ucap Gede Indra.

Koperasi berkualitas juga dicirikan dengan pengelola telah mempunyai sertifikat kompetensi dengan dukungan teknologi informasi atau "online".

"Bapak Menteri juga berharap koperasi di Bali tumbuh, berkembang dan maju dengan pengelolaan manajemen modern. Usaha koperasi tidak saja usaha simpan pinjam, tetapi bergerak di sektor riil yang menyentuh kebutuhan anggota dan masyarakat," kata Gede Indra. (ed)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018