Nusa Dua (Antaranews Bali) - Grup musik Slank dan Navicula sedang menyiapkan karya untuk memerangi dampak buruk dari sampah palstik yang semakin mengancam bumi.
"Sebentar lagi nanti akan ada karya dari kami, lagu yang berjudul 'Manusia Plastik'," kata Vokalis Slank Kaka di Rangkaian Konferensi Internasional Our Ocean Conference (OOC) 2018 di Bali, Senin.
Ia mengatakan lagu tersebut berisi mengenai sindiran di mana saat ini manusia banyak mengkonsumsi sampah plastik dari ikan yang mengkonsumsi limbah plastik di lautan. Menurutnya hal tersebut harus segera dihentikan.
Berbeda dengan Slank yang menciptakan lagu, Navicula salah satu grup musik nasional justru menciptakan karya film yang berjudul "Pulau Plastik". Film pendek tersebut bekerja sama dengan lembaga dan perusahaan yang peduli mengenai dampak sampah plastik.
Film ini menceritakan tema mengenai bagiamana manusia sudah banyak menciptakan produk sampah yang limbahnya merusak lingkungan karena tidak dikelola dengan baik.
"Ini zamannya kolaborasi, dan kami melakukan itu dengan berbagai lembaga dan perusahaan yang fokus pada penanganan sampah plastik untuk kampanye pelestarian lingkungan," kata Robi Navicula.
OOC 2018 merupakan perhelatan kelima kalinya dan pertama kalinya dilaksanakan di Asia, karena OOC pertama dan kedua pada tahun 2014 dan 2015 di Amerika Serikat, lalu OOC ketiga (2016) di Chile dan OOC keempat pada tahun 2017 di Malta.
Enam kepala negara menyatakan siap hadir untuk mengikuti "Our Ocean Conference" (OOC) 2018 di Bali, 29-30 Oktober 2018.
Dengan menjadi tuan rumah OOC 2018, Indonesia akan menunjukkan kepemimpinan di bidang kelautan dan perikanan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Sebentar lagi nanti akan ada karya dari kami, lagu yang berjudul 'Manusia Plastik'," kata Vokalis Slank Kaka di Rangkaian Konferensi Internasional Our Ocean Conference (OOC) 2018 di Bali, Senin.
Ia mengatakan lagu tersebut berisi mengenai sindiran di mana saat ini manusia banyak mengkonsumsi sampah plastik dari ikan yang mengkonsumsi limbah plastik di lautan. Menurutnya hal tersebut harus segera dihentikan.
Berbeda dengan Slank yang menciptakan lagu, Navicula salah satu grup musik nasional justru menciptakan karya film yang berjudul "Pulau Plastik". Film pendek tersebut bekerja sama dengan lembaga dan perusahaan yang peduli mengenai dampak sampah plastik.
Film ini menceritakan tema mengenai bagiamana manusia sudah banyak menciptakan produk sampah yang limbahnya merusak lingkungan karena tidak dikelola dengan baik.
"Ini zamannya kolaborasi, dan kami melakukan itu dengan berbagai lembaga dan perusahaan yang fokus pada penanganan sampah plastik untuk kampanye pelestarian lingkungan," kata Robi Navicula.
OOC 2018 merupakan perhelatan kelima kalinya dan pertama kalinya dilaksanakan di Asia, karena OOC pertama dan kedua pada tahun 2014 dan 2015 di Amerika Serikat, lalu OOC ketiga (2016) di Chile dan OOC keempat pada tahun 2017 di Malta.
Enam kepala negara menyatakan siap hadir untuk mengikuti "Our Ocean Conference" (OOC) 2018 di Bali, 29-30 Oktober 2018.
Dengan menjadi tuan rumah OOC 2018, Indonesia akan menunjukkan kepemimpinan di bidang kelautan dan perikanan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018