Denpasar (Antara Bali) - Manajemen dan karyawan PT Mitra Garmen Indoraya (Animale) yang diberhentikan secara sepihak pada 1 Agustus 2011, kembali melakukan pertemuan yang dimediasi oleh Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kota Denpasar, di kantor dinas tersebut, Senin.
Akan tetapi dalam pertemuan yang kedua kalinya itu tidak diperoleh hasil memuaskan bagi kedua pihak. Kedua belah pihak masih bertahan dengan keinginannya masing-masing.
"Belum diperoleh hasil apa dalam pertemuan kali ini," kata Kadek Sudiarna, pengurus Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia di Animale di sela-sela pertemuan.
Pertemuan yang berlangsung tertutup dan pihak manajemen tidak memperbolehkan para jurnalis mengikuti kegiatan itu karena hanya memaparkan permasalahan internal perusahaan.
Menurut dia, dalam pertemuan kedua itu kedua belah pihak hanya saling memaparkan penyebab terjadinya pemutusan kerja atau pemberhentian kepada 22 karyawati pada awal bulan ini.
Pihak manajemen, tambah dia, hanya membeberkan mengenai alasan pemberhentian itu. Alasannya masih terkait efisien dan menganggap bahwa 22 pekerja itu tidak produktif dan memenuhi target perusahaan.
"Akan tetapi manajemen tidak menjelaskan secara rinci seperti apa bentuk kerugian yang diakibatkan oleh rekan kami tersebut," ujar Kadek.
Sementara HRD Manager PT Mitra Garmen Indoraya Ketut Agus Suarta, enggan memberikan komentar tentang pertemuan tersebut.
"Maaf saya tidak bisa memberikan keterangan tentang pertemuan ini. Nanti saja jika sudah ada hasilnya," katanya berdalih.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Akan tetapi dalam pertemuan yang kedua kalinya itu tidak diperoleh hasil memuaskan bagi kedua pihak. Kedua belah pihak masih bertahan dengan keinginannya masing-masing.
"Belum diperoleh hasil apa dalam pertemuan kali ini," kata Kadek Sudiarna, pengurus Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia di Animale di sela-sela pertemuan.
Pertemuan yang berlangsung tertutup dan pihak manajemen tidak memperbolehkan para jurnalis mengikuti kegiatan itu karena hanya memaparkan permasalahan internal perusahaan.
Menurut dia, dalam pertemuan kedua itu kedua belah pihak hanya saling memaparkan penyebab terjadinya pemutusan kerja atau pemberhentian kepada 22 karyawati pada awal bulan ini.
Pihak manajemen, tambah dia, hanya membeberkan mengenai alasan pemberhentian itu. Alasannya masih terkait efisien dan menganggap bahwa 22 pekerja itu tidak produktif dan memenuhi target perusahaan.
"Akan tetapi manajemen tidak menjelaskan secara rinci seperti apa bentuk kerugian yang diakibatkan oleh rekan kami tersebut," ujar Kadek.
Sementara HRD Manager PT Mitra Garmen Indoraya Ketut Agus Suarta, enggan memberikan komentar tentang pertemuan tersebut.
"Maaf saya tidak bisa memberikan keterangan tentang pertemuan ini. Nanti saja jika sudah ada hasilnya," katanya berdalih.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011