Klungkung (Antaranews Bali) - Kedutaan Besar Jepang mengirimkan perwakilan ke Kabupaten Klungkung, Bali untuk melakukan observasi terkait permohonan bantuan hibah mesin pompa air oleh pemerintah kabupaten tersebut.
Yoko Onoue, perwakilan Keduataan Besar Jepang saat ditemui Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta serta Kepala Dinas Pertanian Ida Bagus Juanida, Senin mengatakan, observasi ini berkaitan dengan kesiapan Klungkung untuk menerima hibah tersebut.
"Kami melakukan observasi termasuk ke lapangan, untuk memastikan apa yang disampaikan pemerintah sini dalam proposal pengajuan hibah sesuai dengan yang dibutuhkan di lapangan," kata Yoko.
Ia mengatakan, sebelum pihaknya melakukan observasi, beberapa tahapan telah dilalui oleh Pemkab Klungkung sehingga mendapatkan rekomendasi untuk menindaklanjuti permohonan tersebut.
Menurutnya, observasi merupakan salah satu syarat sebelum bantuan hibah mesin pompa air direalisasikan, yang jika seluruh proses berjalan lancar pada bulan April 2019 bantuan bisa diberikan, setelah penandatanganan kerjasama yang direncanakan bulan Maret.
Sedangkan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan, pihaknya yakin pemerintah Jepang akan memberikan bantuan yang pihaknya inginkan, karena memang kebutuhan dan kondisi di lapangan sesuai dengan proposal yang diajukan.
Ia mengungkapkan, seperti yang tercantum dalam proposal, lahan pertanian di Subak Sema Agung, Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan kesulitan untuk mendapatkan air karena posisinya yang lebih tinggi dari aliran air.
"Kami yakin bantuan akan diberikan, karena kami juga berusaha sungguh-sungguh untuk membantu petani di wilayah tersebut. Dengan bantuan itu, kami berharap bisa menambah kesejahteraan masyarakat khususnya petani," katanya.
Kepada perwakilan Kedutaan Besar Jepang ia juga menyampaikan, kerjasama dengan Pemkab Klungkung tidak hanya di bidang pertanian, tapi bisa dikembangkan lebih lanjut untuk sektor pariwisata, budaya, sarana prasarana serta bidang lainnya.
Kepala Dinas Pertanian Ida Bagus Juanida mengatakan, bantuan mesin pompa air yang pihaknya sampaikan ke pemerintah Jepang menggunakan sistem solar cell, yang diperkirakan mampu memasok air untuk 30 hektare lahan pertanian lewat penyedotan di Sungai Bubuh.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Yoko Onoue, perwakilan Keduataan Besar Jepang saat ditemui Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta serta Kepala Dinas Pertanian Ida Bagus Juanida, Senin mengatakan, observasi ini berkaitan dengan kesiapan Klungkung untuk menerima hibah tersebut.
"Kami melakukan observasi termasuk ke lapangan, untuk memastikan apa yang disampaikan pemerintah sini dalam proposal pengajuan hibah sesuai dengan yang dibutuhkan di lapangan," kata Yoko.
Ia mengatakan, sebelum pihaknya melakukan observasi, beberapa tahapan telah dilalui oleh Pemkab Klungkung sehingga mendapatkan rekomendasi untuk menindaklanjuti permohonan tersebut.
Menurutnya, observasi merupakan salah satu syarat sebelum bantuan hibah mesin pompa air direalisasikan, yang jika seluruh proses berjalan lancar pada bulan April 2019 bantuan bisa diberikan, setelah penandatanganan kerjasama yang direncanakan bulan Maret.
Sedangkan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan, pihaknya yakin pemerintah Jepang akan memberikan bantuan yang pihaknya inginkan, karena memang kebutuhan dan kondisi di lapangan sesuai dengan proposal yang diajukan.
Ia mengungkapkan, seperti yang tercantum dalam proposal, lahan pertanian di Subak Sema Agung, Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan kesulitan untuk mendapatkan air karena posisinya yang lebih tinggi dari aliran air.
"Kami yakin bantuan akan diberikan, karena kami juga berusaha sungguh-sungguh untuk membantu petani di wilayah tersebut. Dengan bantuan itu, kami berharap bisa menambah kesejahteraan masyarakat khususnya petani," katanya.
Kepada perwakilan Kedutaan Besar Jepang ia juga menyampaikan, kerjasama dengan Pemkab Klungkung tidak hanya di bidang pertanian, tapi bisa dikembangkan lebih lanjut untuk sektor pariwisata, budaya, sarana prasarana serta bidang lainnya.
Kepala Dinas Pertanian Ida Bagus Juanida mengatakan, bantuan mesin pompa air yang pihaknya sampaikan ke pemerintah Jepang menggunakan sistem solar cell, yang diperkirakan mampu memasok air untuk 30 hektare lahan pertanian lewat penyedotan di Sungai Bubuh.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018