Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Malaysia tertarik untuk mengembangkan kerja sama bidang pendidikan bagi para pelajar dan mahasiswa dari kedua belah pihak.

"Kami menyambut baik rencana pertukaran pelajar, ini adalah langkah yang cukup efektif untuk menambah wawasan para siswa," kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat menerima kunjungan Menteri Penasihat (Pendidikan) Kedutaan Besar Malaysia Dr Mior Harris Bin Mior Harum di Denpasar, Senin.

Menurut Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace, saat ini sudah banyak pertukaran pelajar yang telah dilakukan, seperti SMAN 1 Ubud, Kabupaten Gianyar yang bekerja sama dengan Pemerintah Jepang.

Siswa-siswi SMA di Ubud banyak yang mendapatkan kesempatan belajar di Jepang selama kurun waktu 1-3 bulan. "Mereka tinggal di rumah-rumah warga sambil belajar kebudayaan Jepang juga. Begitu juga sebaliknya banyak siswa Jepang yang belajar ke Ubud," ujarnya.

Mengenai teknis pertukaran pelajar yang ditawarkan Pemerintah Malaysia, dia menyerahkan dengan instansi terkait. "Yang pasti saya sangat mengapresiasi langkah awal ini. Semoga ke depan kita bisa kembangkan kerja sama ini, serta semakin banyak anak-anak muda di Malaysia yang tertarik untuk belajar ke Bali," ucapnya.

Sementara itu, Menteri Penasihat (Pendidikan) Kedutaan Besar Malaysia Dr Mior Harris Bin Mior Harum mengatakan pihaknya ingi membangun kolaborasi yang lebih bermakna di bidang pendidikan dengan Pemprov Bali terhadap siswa-siswi di Bali.

"Saya ingin mengundang beberapa siswa melanjutkan ke universitas-universitas terbaik yang ada di Malaysia, supaya bisa ikut merasakan belajar di sana. Jika ini berhasil saya ingin ke depan ada kerja sama yang berkelanjutan," ujarnya.

Menurut dia, saat ini sudah ada beberapa Universitas di Malaysia yang sudah masuk 100 besar perguruan tinggi terbaik dunia, sehingga dia berpendapat siswa-siswa di Indonesia khususnya Bali tidak usah jauh-jauh untuk belajar dan mencari universitas terbaik di dunia. "Malaysia sudah bisa menjadi rujukan universitas yang bagus, dan saya harap ke depan banyak anak-anak kita yang bersedia melakukan pertukaran pelajar," ucap Mior.

Untuk langkah awal, ia merencanakan akan mengundang 20 siswa SMA/SMK belajar di negaranya. "Mungkin awal-awalnya kami akan ajak di sekitar Pineng dan Lagawi terlebih dahulu, sambil berharap berikutnya akan ada kerja sama lebih dalam," katanya.

Dalam kesempatan itu, Mior mengemukakan alasan sangat tertarik kerja sama dengan Pemprov Bali, karena sampai saat ini Bali masih menjadi rujukan pertukaran pelajar di negaranya.

"Bisa dilihat banyak mahasiswa yang ingin kuliah di Bali," ucapnya semberi mengatakan kerja sama serupa juga sudah dikembangkannya di Bandung dan Surabaya. (WDY)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018