Denpasar, (Antaranews Bali) - Sebanyak 31 penerjun payung kelas dunia turut memeriahkan rangkaian deklarasi penetapan Indonesia sebagai kawasan Taman Wisata Dunia yang dihadiri perwakilan pemerintah daerah seluruh provinsi di Tanah Air.
"Setelah acara deklarasi ini, kami akan menyiapkan semacam lisensi untuk diserahkan kepada Bapak Presiden. Insya Allah kalau lisensinya sudah ada, secara resmi akan disampaikan pada Beliau, tentunya akan dihadiri oleh para deklarator acara ini," kata Daniel Kumendong, Founder dan CEO Yayasan Taman Wisata Dunia, World Tourism Park (WTP Foundation) itu disela-sela acara deklarasi tersebut, di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Selasa.
Menurut Daniel, saat ini banyak potensi wisata di Nusantara yang tidak dimiliki oleh negara lain. Hal inilah yang membuat Indonesia layak menjadi kawasan Taman Wisata Dunia. "Indonesia saat ini menjadi satu-satunya Taman Wisata Dunia yang tidak dapatkan di negara lain. Apa yang ada di dunia, pasti ada di Indonesia. Tetapi apa yang ada di Indonesia, belum tentu ada di negara lain," ujarnya.
Daniel menambahkan, lisensi berupa Hak Kekayaan Intelektual tentang Taman Wisata Dunia, nantinya akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo sebagai pemimpin di kawasan Taman Wisata Dunia. "Artinya lisensi tersebut sudah berdasarkan keinginan kepala daerah yang menginginkan Indonesia dijadikan Kawasan Taman Wisata Dunia sehingga apa yang menjadi ekspektasi Bapak Presiden bahwa Indonesia sebagai negara besar, mau dijadikan negara apa, apakah industri, negara pertanian atau lainnya harus disampaikan secara terbuka," ucapnya.
Terkait penerjun payung yang dilibatkan melakukan aksi demonstrasi di udara untuk memeriahkan deklarasi tersebut, juga sesuai dengan filosofi Taman Wisata Dunia yang diusung WTP Foundation. "Dengan terjun payung kita bisa melihat keindahan Indonesia dari atas udara. Penerjun payung dari berbagai negara datang ke Bali untuk mendukung Indonesia sebagai Taman Wisata Dunia," ujar Daniel.
Dideklarasikannya Taman Wisata Dunia juga akan mempromosikan 45 potensi wisata alam unggulan yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Dari 45 potensi wisata tersebut, akan dipilih 9 tempat wisata yang akan menjadi ikon dari Taman Wisata Dunia.
Beberapa potensi wisata alam yang akan dipromosikan, seperti Kepulauan Anambas, Kepulauan Seribu, Kepulauan Derawan, Danau Tiba, Danau Kelimutu, Pulau Weh, Pulau Morotai, dan Pulau Komodo. Ada pula Gunung Krakatau, Gunung Tengger, Gunung Merapi, Ujung Kulon, hingga Sungai Musi yang akan dipromosikan.
Sementara itu Naila Novaranti mengatakan sebagian besar para penerjun payung sudah memiliki SC atau Security Clearance. Mereka merupakan perwakilan dan berbagai negara seperti Inggris, Amerika, Irlandia. Spanyol, Venezuela, Kanada, ltalla. "Sebenarnya banyak sekali yang ingin berpartisipasi dalam aksi penerjun payung ini. Tetapi karena kuota dari pihak penyelenggara sangat terbatas terpaksa kami batasi hanya 31 penerjun payung," ucap Naila Novaranti sebagai Duta Wisata Udara WTP Forum.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu menilai deklarasi tersebut akan semakin memperkuat citra pariwisata Indonesia termasuk destinasi yang sangat terkenal di berbagai provinsi di Tanah Air. "Khususnya bagi kami di NTT, akan menaikkan citra Taman Nasional Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia, yang selama ini kunjungan wisatawannya memang terus meningkat," ucapnya.
Selain memiliki Taman Nasional Komodo, NTT juga memiliki Danau Tiga Warna Kelimutu, tempat diving di Alor yang sangat indah, penangkapan ikan paus secara tradisional di Lembata dan sebagainya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Setelah acara deklarasi ini, kami akan menyiapkan semacam lisensi untuk diserahkan kepada Bapak Presiden. Insya Allah kalau lisensinya sudah ada, secara resmi akan disampaikan pada Beliau, tentunya akan dihadiri oleh para deklarator acara ini," kata Daniel Kumendong, Founder dan CEO Yayasan Taman Wisata Dunia, World Tourism Park (WTP Foundation) itu disela-sela acara deklarasi tersebut, di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Selasa.
Menurut Daniel, saat ini banyak potensi wisata di Nusantara yang tidak dimiliki oleh negara lain. Hal inilah yang membuat Indonesia layak menjadi kawasan Taman Wisata Dunia. "Indonesia saat ini menjadi satu-satunya Taman Wisata Dunia yang tidak dapatkan di negara lain. Apa yang ada di dunia, pasti ada di Indonesia. Tetapi apa yang ada di Indonesia, belum tentu ada di negara lain," ujarnya.
Daniel menambahkan, lisensi berupa Hak Kekayaan Intelektual tentang Taman Wisata Dunia, nantinya akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo sebagai pemimpin di kawasan Taman Wisata Dunia. "Artinya lisensi tersebut sudah berdasarkan keinginan kepala daerah yang menginginkan Indonesia dijadikan Kawasan Taman Wisata Dunia sehingga apa yang menjadi ekspektasi Bapak Presiden bahwa Indonesia sebagai negara besar, mau dijadikan negara apa, apakah industri, negara pertanian atau lainnya harus disampaikan secara terbuka," ucapnya.
Terkait penerjun payung yang dilibatkan melakukan aksi demonstrasi di udara untuk memeriahkan deklarasi tersebut, juga sesuai dengan filosofi Taman Wisata Dunia yang diusung WTP Foundation. "Dengan terjun payung kita bisa melihat keindahan Indonesia dari atas udara. Penerjun payung dari berbagai negara datang ke Bali untuk mendukung Indonesia sebagai Taman Wisata Dunia," ujar Daniel.
Dideklarasikannya Taman Wisata Dunia juga akan mempromosikan 45 potensi wisata alam unggulan yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Dari 45 potensi wisata tersebut, akan dipilih 9 tempat wisata yang akan menjadi ikon dari Taman Wisata Dunia.
Beberapa potensi wisata alam yang akan dipromosikan, seperti Kepulauan Anambas, Kepulauan Seribu, Kepulauan Derawan, Danau Tiba, Danau Kelimutu, Pulau Weh, Pulau Morotai, dan Pulau Komodo. Ada pula Gunung Krakatau, Gunung Tengger, Gunung Merapi, Ujung Kulon, hingga Sungai Musi yang akan dipromosikan.
Sementara itu Naila Novaranti mengatakan sebagian besar para penerjun payung sudah memiliki SC atau Security Clearance. Mereka merupakan perwakilan dan berbagai negara seperti Inggris, Amerika, Irlandia. Spanyol, Venezuela, Kanada, ltalla. "Sebenarnya banyak sekali yang ingin berpartisipasi dalam aksi penerjun payung ini. Tetapi karena kuota dari pihak penyelenggara sangat terbatas terpaksa kami batasi hanya 31 penerjun payung," ucap Naila Novaranti sebagai Duta Wisata Udara WTP Forum.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu menilai deklarasi tersebut akan semakin memperkuat citra pariwisata Indonesia termasuk destinasi yang sangat terkenal di berbagai provinsi di Tanah Air. "Khususnya bagi kami di NTT, akan menaikkan citra Taman Nasional Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia, yang selama ini kunjungan wisatawannya memang terus meningkat," ucapnya.
Selain memiliki Taman Nasional Komodo, NTT juga memiliki Danau Tiga Warna Kelimutu, tempat diving di Alor yang sangat indah, penangkapan ikan paus secara tradisional di Lembata dan sebagainya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018