Nusa Dua (Antara Bali) - Tim Hijau Nikko Bali Resort and Spa di kawasan Nusa Dua mencatat sekitar 300 ekor anak penyu (tukik) yang dibantu penetasannya dan dilepaskan kembali ke habitatnya dalam kurun waktu lima bulan terakhir dengan melibatkan tamu wisatawan.
"Tahun ini telah membawa berkah yang berlimpah dengan ditemukannya lima sarang penyu di pesisir pantai hotel kita ini. Penemuan ini juga menjadi objek bagi tamu yang berasal dari berbagai negara," kata Supartha, salah seorang anggota Tim Hijau Nikko Bali Resort and Spa di Nusa Dua, Sabtu.
Dia mengatakan, dari sarang itu, pihaknya menemukan sekitar 500 telur satwa laut yang dilindungi undang-undang namun keberadaannya semakin langka itu.
Dari 500 telur yang ditemukan melalui proses penjagaan yang ketat, tambah dia, pihaknya berhasil membantu penetasan sekitar 300 tukik.
"Seluruh anak penyu yang dibantu penetasannya tersebut sudah kami lepaskan kembali ke perairan pantai dalam kurun waktu lima bulan terakhir ini," ujarnya.
Menurut Supartha, hal itu sangat menggembirakan karena telur penyu sangat sensitif terhadap perubahan cuaca. Sehingga tidak semua telur dalam satu sarang dapat berhasil menetas.
Dia menuturkan, terakhir kali pihaknya melepaskan tukik atau anak penyu jenis "Olive Ridley", salah satu jenis penyu yang terbesar populasinya di dunia, pada Jumat (12/8).
Pelepasan anak penyu itu melibatkan tamu hotel dan instansi terkait, yakni Badan Konservasi Sumber Daya Alam yang mengawasi saat 144 tukik tersebut memulai kehidupannya di alam.
Penyu memiliki naluri alam yang unik, di mana mereka cenderung kembali ke pantai yang sama untuk bertelur dan diharapkan dengan kegiatan seperti ini, masyarakat dapat menyadari pentingnya warisan alam seperti penyu ini.
Nikko Bali Resort and Spa adalah hotel berbintang lima yang berlokasi di pinggiran tebing setinggi 40 meter di daerah Nusa Dua.
Hotel itu menawarkan pemandangan Samudera Hindia yang dramatis dengan kapasitas 389 kamar yang cocok bagi pelaku bisnis, wisatawan maupun keluarga.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Tahun ini telah membawa berkah yang berlimpah dengan ditemukannya lima sarang penyu di pesisir pantai hotel kita ini. Penemuan ini juga menjadi objek bagi tamu yang berasal dari berbagai negara," kata Supartha, salah seorang anggota Tim Hijau Nikko Bali Resort and Spa di Nusa Dua, Sabtu.
Dia mengatakan, dari sarang itu, pihaknya menemukan sekitar 500 telur satwa laut yang dilindungi undang-undang namun keberadaannya semakin langka itu.
Dari 500 telur yang ditemukan melalui proses penjagaan yang ketat, tambah dia, pihaknya berhasil membantu penetasan sekitar 300 tukik.
"Seluruh anak penyu yang dibantu penetasannya tersebut sudah kami lepaskan kembali ke perairan pantai dalam kurun waktu lima bulan terakhir ini," ujarnya.
Menurut Supartha, hal itu sangat menggembirakan karena telur penyu sangat sensitif terhadap perubahan cuaca. Sehingga tidak semua telur dalam satu sarang dapat berhasil menetas.
Dia menuturkan, terakhir kali pihaknya melepaskan tukik atau anak penyu jenis "Olive Ridley", salah satu jenis penyu yang terbesar populasinya di dunia, pada Jumat (12/8).
Pelepasan anak penyu itu melibatkan tamu hotel dan instansi terkait, yakni Badan Konservasi Sumber Daya Alam yang mengawasi saat 144 tukik tersebut memulai kehidupannya di alam.
Penyu memiliki naluri alam yang unik, di mana mereka cenderung kembali ke pantai yang sama untuk bertelur dan diharapkan dengan kegiatan seperti ini, masyarakat dapat menyadari pentingnya warisan alam seperti penyu ini.
Nikko Bali Resort and Spa adalah hotel berbintang lima yang berlokasi di pinggiran tebing setinggi 40 meter di daerah Nusa Dua.
Hotel itu menawarkan pemandangan Samudera Hindia yang dramatis dengan kapasitas 389 kamar yang cocok bagi pelaku bisnis, wisatawan maupun keluarga.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011