Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali terus melakukan penataan kota agar menjadi bersih dan indah, antara lain dengan membuat lukisan tembok atau mural pada sejumlah tempat.
"Kami sangat mendukung," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Kota Denpasar, Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta, disela acara melukis mural di Denpasar, Senin.
Pihaknya menyambut baik adanya pengembangan lukisan tembok, yang dikenal dengan `gang mural` yang difasilitasi oleh desa dan kelurahan di Kota Denpasar itu.
Selain itu, kata dia, untuk menambah keindahan dan membuat lingkungan tertata, adanya gang mural tersebut secara berkelanjutan dapat menjadi sebuat tujuan wisata (destinasi) baru di tengah kota.
"Pemkot terus mendukung pembangunan yang melibatkan masyarakat, kedepan dapat menjadi destinasi wisata yang dapat menjadi sumber pendapatan baru dan memberdayakan masyarakat sekitar," katanya.
Jimmy Sidarta mengatakan sebelumnya pemkot sudah melakukan langkah penataan, yakni sukses mengembangkan inovasi "gang hijau dan kampung hijau".
Oleh karena itu, pihaknya melakukan langkah inovasi dengan mendorong pengembangan "Jalan atau Gang Mural".
Kegiatan yang diharapkan menjadi wadah kreativitas bagi seniman dan kawula muda ini dapat menambah keindahan lingkungan sekitar, seperti halnya di Desa Dauh Puri Klod yang telah mengembangkan "Jalan (Rurung) Mural".
Bahkan, kedepan Kelurahan Sesetan juga bersiap untuk mengembangkan "rurung mural" dengan menggandeng Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Adapun wilayah gang yang sudah ditata, yakni Jalan Serma Made Pil, Jalan Serma Mendra, dan Jalan Teuku Umar Gang Rajawali.
Untuk Kelurahan Sesetan yang akan ditata adalah Jalan Gurita sepanjang 30 km, Jalan Suwung Batan Kendal Gang Sari Gading sepanjang 20 km, dan pinggiran sungai di Pura Dalem Batan Kendal sepanjang 25 km. Dengan tema "kebersihan sungai, menanam pohon, memilah sampah, dan permainan anak-anak".
Sementara itu, Penjabat Kepala Desa (Prebekel) Dauh Puri Kelod, Ni Wayan Sekarniti mengatakan bahwa pengembangan gang mural tersebut merupakan bentuk pembangunan dan pengembangan desa yang melibatkan masyarakat. Adanya "Rurung Mural" memberikan beragam manfaat bagi lingkungan.
Selain dapat mempercantik kawasan gang dan jalan, adanya "Jalan Mural" itu, tentu menjadi wadah pengembangan bakat melukis dan seni bagi generasi muda.
"Dengan adanya seni mural di gang-gang tentu dapat menambah keindahan gang itu sendiri, sehingga kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan diharapkan tumbuh seiring kondisi gang yang terus dipercantik," katanya.
Senada dengan itu, Lurah Sesetan, Ni Ketut Sri Karyawati, mengatakan partisipasi masyarakat dalam pembangunan harus terus dimaksimalkan, sehingga inovasi yang dilaksanakan tepat sasaran.
Selain itu, dengan adanya rurung mural ini diharapkan dapat menjadi solusi guna membangkitkan rasa kepedulian lingkungan masyarakat.
"Iya kalau lingkungan gangnya sudah indah dan cantik, tentu masyarakatnya harus ikut menjaga dengan tidak membuang sampah sembarangan contohnya," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami sangat mendukung," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Kota Denpasar, Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta, disela acara melukis mural di Denpasar, Senin.
Pihaknya menyambut baik adanya pengembangan lukisan tembok, yang dikenal dengan `gang mural` yang difasilitasi oleh desa dan kelurahan di Kota Denpasar itu.
Selain itu, kata dia, untuk menambah keindahan dan membuat lingkungan tertata, adanya gang mural tersebut secara berkelanjutan dapat menjadi sebuat tujuan wisata (destinasi) baru di tengah kota.
"Pemkot terus mendukung pembangunan yang melibatkan masyarakat, kedepan dapat menjadi destinasi wisata yang dapat menjadi sumber pendapatan baru dan memberdayakan masyarakat sekitar," katanya.
Jimmy Sidarta mengatakan sebelumnya pemkot sudah melakukan langkah penataan, yakni sukses mengembangkan inovasi "gang hijau dan kampung hijau".
Oleh karena itu, pihaknya melakukan langkah inovasi dengan mendorong pengembangan "Jalan atau Gang Mural".
Kegiatan yang diharapkan menjadi wadah kreativitas bagi seniman dan kawula muda ini dapat menambah keindahan lingkungan sekitar, seperti halnya di Desa Dauh Puri Klod yang telah mengembangkan "Jalan (Rurung) Mural".
Bahkan, kedepan Kelurahan Sesetan juga bersiap untuk mengembangkan "rurung mural" dengan menggandeng Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Adapun wilayah gang yang sudah ditata, yakni Jalan Serma Made Pil, Jalan Serma Mendra, dan Jalan Teuku Umar Gang Rajawali.
Untuk Kelurahan Sesetan yang akan ditata adalah Jalan Gurita sepanjang 30 km, Jalan Suwung Batan Kendal Gang Sari Gading sepanjang 20 km, dan pinggiran sungai di Pura Dalem Batan Kendal sepanjang 25 km. Dengan tema "kebersihan sungai, menanam pohon, memilah sampah, dan permainan anak-anak".
Sementara itu, Penjabat Kepala Desa (Prebekel) Dauh Puri Kelod, Ni Wayan Sekarniti mengatakan bahwa pengembangan gang mural tersebut merupakan bentuk pembangunan dan pengembangan desa yang melibatkan masyarakat. Adanya "Rurung Mural" memberikan beragam manfaat bagi lingkungan.
Selain dapat mempercantik kawasan gang dan jalan, adanya "Jalan Mural" itu, tentu menjadi wadah pengembangan bakat melukis dan seni bagi generasi muda.
"Dengan adanya seni mural di gang-gang tentu dapat menambah keindahan gang itu sendiri, sehingga kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan diharapkan tumbuh seiring kondisi gang yang terus dipercantik," katanya.
Senada dengan itu, Lurah Sesetan, Ni Ketut Sri Karyawati, mengatakan partisipasi masyarakat dalam pembangunan harus terus dimaksimalkan, sehingga inovasi yang dilaksanakan tepat sasaran.
Selain itu, dengan adanya rurung mural ini diharapkan dapat menjadi solusi guna membangkitkan rasa kepedulian lingkungan masyarakat.
"Iya kalau lingkungan gangnya sudah indah dan cantik, tentu masyarakatnya harus ikut menjaga dengan tidak membuang sampah sembarangan contohnya," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018