Nusa Penida, Klungkung (Antaranews Bali) - Sejumlah wisatawan asing melakukan aksi bersih-bersih sampah di Pulau Lembongan, Kabupaten Klungkung, Bali yang mendapatkan dukungan dari pemerintah kabupaten setempat.

"Tapi kita jangan bangga ada orang asing membersihkan sampah, justru kita harus merasa malu dan lebih peduli terhadap kebersihan pantai," kata Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, saat membuka program Lembongan Cleaning di TK Kumara Jaya, Desa Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida (29/9) sebagaimana keterangan pers Humas Pemkab Klungkung yang diterima, Minggu.

Ia mengatakan, kegiatan ini sangat positif, tidak hanya membuat lingkungan pulau menjadi bersih, tapi juga bisa menjadi motivasi bagi warga sekitar untuk melakukan tindakan serupa dengan berkesinambungan.

Kepada seluruh aparat desa serta masyarakat setempat, ia meminta untuk mendukung aksi bersih-bersih pulau ini, karena lokasi tersebut merupakan objek wisata yang juga menjadi sumber nafkah masyarakat.

Menurutnya, jika sampah dibiarkan berserakan, lambat laun kunjungan wisatawan ke Pulau Lembongan akan menurun, sementara untuk memulihkannya kembali membutuhkan tenaga dan biaya yang besar.

"Sampah yang berserakan akan membuat wisatawan malas untuk datang, maka dari itu jangan meremehkan sampah. Segera bersihkan dan buang pada tempatnya," katanya.

Untuk menjaga kebersihan lingkungan, katanya, yang terpenting adalah masyarakat bersedia mengubah pola pikir dan kebiasaan dengan membuang dalam pengelolaan sampah.

Menurutnya, mengubah pola pikir dan kebiasaan ini lebih sulit dibandingkan menyediakan sarana prasarana penunjang kebersihan seperti tempat sampah dan lain-lain.

"Gerakan menjaga lingkungan yang bersih harus dilakukan serentak, baik oleh aparat desa adat maupun dinas serta masyarakat. Dengan dukungan dan gerak nyata yang kuat, saya yakin Pulau Lembongan akan bersih dari sampah," katanya.

Carmen, salah seorang wisatawan asing yang menjadi pelopor aksi bersih-bersih sampah ini, mengatakan, keinginan melakukan kegiatan ini berawal saat dirinya berlibur ke Pulau Lembongan dan banyak menemukan sampah plastik.

Untuk menjaga pulau yang indah tersebut, pada bulan Mei 2018 ia mulai melakukan kampanye pengurangan penggunaan plastik seperti botol air minuman, kemasan makanan dan lain-lain, serta melakukan sosialisasi daur ulang sampah plastik.

"Gerakan membersihkan pulau dengan cara memungut sampah khususnya yang berbahan plastik juga kami lakukan. Sampah plastik ini sangat berbahaya bagi biota laut serta lingkungan manusia," kata wisatawan asal Spanyol ini.

Karena keinginannya yang kuat, ia rela menggaji empat orang karyawan untuk membersihkan sampah plastik di Pantai Lembongan, meskipun dengan peralatan seadanya.

Agar gerakan ini membawa dampak yang lebih besar, ia menggandeng pemilik villa, hotel dan restoran yang dari dukungan mereka ia mendapatkan sarana penunjang seperti kendaraan pengangkut sampah untuk membersihkan pantai.

Menurutnya, sampah plastik yang terkumpul dari empat orang pekerja tersebut dikirim keluar pulau untuk diolah. “Ini bukan pelayanan pemungutan sampah. Ini adalah layanan sosial untuk memberikan edukasi, memotivasi kepada pemerintah, masyarakat, pengusaha dan wisatawan agar sadar terhadap masalah  sampah  plastik di pulau ini," katanya. (ed)

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018