Denpasar (Antara Bali) - Promosi kepariwisataan yang dilakukan pengusaha industri perhotelan dan pemerintah ke London, Inggris, dinilai memberikan hasil dengan semakin banyaknya turis negeri itu yang berlibur ke Bali.
Bursa pariwisata World Travel Market (WTM) tahun lalu di London yang diikuti pengusaha Bali, memberikan hasil yang cukup menggembirakan, kata Tjokorda Gde Agung, pengamat pariwisata di Denpasar, Jumat.
"Sekecil apapun promosi, pasti mendatangkan hasil," ujarnya, sambil mengaku salut dengan adanya komponen pariwisata Bali baik swasta maupun pemerintah yang ikut dalam kegiatan promosi pariwisata ke luar negeri tersebut.
Para calon pelancong asal Inggris ingin mengetahui lebih banyak apa yang menjadi daya tarik Pulau Dewata, baik di bidang seni budaya maupun masalah keamanan dan kenyamanan.
"Ini masalah mendasar yang perlu diberitahukan secara jelas kepada para calon wisatawan dari negara manapun asalnya, sehingga mereka memiliki gambaran lebih jelas sebelum berangkat ke Indonesia," ucapnya.
Ia mengatakan, Bali yang dijuluki Pulau Kahyangan oleh masyarakat internasional, merupakan destinasi Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan asal Inggris, kemudian disusul DKI Jakarta.
Sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali, Inggris dan Prancis, dua negara dari kawasan Eropa itu, tercatat masuk sepuluh besar pemasok turis asing ke Bali.
Untuk yang terbanyak, tercatat turis asal Australia, yakni nencapai 360.774 orang selama Januari-Juni 2011.
Turis asal Inggris yang berkunjung ke Bali meningkat setiap bulannya, dari 6.157 orang selama Januari 2011 menjadi 7.299 orang pada Februari, kemudian 6.531 wisawatan selama Juni 2011.
Jadi selama enam bulan pertama 2011, wisatawan Inggris yang berlibur ke Bali sebanyak 49.727 orang atau bertambah hingga 8,90 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2010 yang hanya 45.661 orang.
Promosi kepariwisataan ke London memberikan dampak seperti yang diharapkan. Karenanya, bursa pariwisata international yang bersifat "trade and consumer show" terbesar kedua di dunia setelah ITB Berlin itu, penting dapat diisi oleh Bali, ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Bursa pariwisata World Travel Market (WTM) tahun lalu di London yang diikuti pengusaha Bali, memberikan hasil yang cukup menggembirakan, kata Tjokorda Gde Agung, pengamat pariwisata di Denpasar, Jumat.
"Sekecil apapun promosi, pasti mendatangkan hasil," ujarnya, sambil mengaku salut dengan adanya komponen pariwisata Bali baik swasta maupun pemerintah yang ikut dalam kegiatan promosi pariwisata ke luar negeri tersebut.
Para calon pelancong asal Inggris ingin mengetahui lebih banyak apa yang menjadi daya tarik Pulau Dewata, baik di bidang seni budaya maupun masalah keamanan dan kenyamanan.
"Ini masalah mendasar yang perlu diberitahukan secara jelas kepada para calon wisatawan dari negara manapun asalnya, sehingga mereka memiliki gambaran lebih jelas sebelum berangkat ke Indonesia," ucapnya.
Ia mengatakan, Bali yang dijuluki Pulau Kahyangan oleh masyarakat internasional, merupakan destinasi Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan asal Inggris, kemudian disusul DKI Jakarta.
Sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali, Inggris dan Prancis, dua negara dari kawasan Eropa itu, tercatat masuk sepuluh besar pemasok turis asing ke Bali.
Untuk yang terbanyak, tercatat turis asal Australia, yakni nencapai 360.774 orang selama Januari-Juni 2011.
Turis asal Inggris yang berkunjung ke Bali meningkat setiap bulannya, dari 6.157 orang selama Januari 2011 menjadi 7.299 orang pada Februari, kemudian 6.531 wisawatan selama Juni 2011.
Jadi selama enam bulan pertama 2011, wisatawan Inggris yang berlibur ke Bali sebanyak 49.727 orang atau bertambah hingga 8,90 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2010 yang hanya 45.661 orang.
Promosi kepariwisataan ke London memberikan dampak seperti yang diharapkan. Karenanya, bursa pariwisata international yang bersifat "trade and consumer show" terbesar kedua di dunia setelah ITB Berlin itu, penting dapat diisi oleh Bali, ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011