Badung (Antaranews Bali) - "Taipei Economic and Trade Office" (TETO) atau Kantor Dagang dan Ekonomi Taiwan memasarkan film asal Taiwan dalam kegiatan Bali International Film Festival atau Balinale 2018 di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
"Ada dua film yang ditayangkan yaitu, film animasi pemenang penghargaan `On Happiness Road` dan film komersial paling populer di Taiwan `Gatao 2: Rise Of The King` yang dapat disaksikan oleh warga Indonesia dan Taiwan di Cinemaxx Lippo Mall Kuta," ujar Direktur Divisi Informasi Media TETO, Kendra Yung-Shoa Chen, di Kuta, Rabu malam.
Ia mengatakan, pihaknya dan Kementerian Kebudayaan Taiwan bekerja sama dengan Bali Film Festival Internasional untuk menayangkan film asal Taiwan di festival film tersebut sebagai salah satu upaya untuk diplomasi budaya dengan menyatukan seni pertunjukan, visual dan pendengaran melalui film, yang dapat membuka jendela ke arah saling pengertian budaya dan masyarakat masing-masing.
"Sejak menerapkan `Kebijakan Baru ke arah Selatan`, Pemerintah Taiwan telah mendorong pertukaran budaya yang berorientasi pada antar-sesama manusia dan juga berfokus pada interaksi dan saling memahami antara budaya Taiwan dan Indonesia," ujarnya.
Ia menjelaskan, peningkatan hubungan Taiwan dengan Indonesia, terus dilakukan melalui berbagai media seperti melalui kebudayaan, pariwisata dan pendidikan, termasuk juga ekonomi.
"Kalau film, kami sudah dua kali bekerja sama dengan Bali International Film estival. Saat Festival Balinale 2017, kami mengikutsertakan delapan film dan Balinale tahun ini hanya dua film," kata Kendra yang juga sempat mengunjungi beberapa tempat di Pulau Dewata, termasuk ke kantor biro LKBN Antara Bali (26/9) itu.
Sebelum penayangan perdana film "Gatao 2 : Rise of the King" di Asia Tenggara, pihaknya mengadakan acara khusus jamuan resepsi Taiwan yang memperkenalkan keunikan film Taiwan kepada penonton Indonesia, insan perfilman, media dan pengusaha Taiwan.
"Kedua film yang tayang di Balinale 2018 ini mempunyai karakteristik yang berbeda, namun semuanya penuh dengan keindahan unik budaya Taiwan. Salah satunya film keras dan satunya lagi adalah film yang lembut, sisi kelam yang menggetarkan dipadukan dengan mimpi indah, dijamin akan membuat teman-teman Bali merasa berkesan dan tidak terlupakan," kata Kendra.
Film "Gatao 2: Rise of the King" merupakan film komersial populer Taiwan, yang telah sukses mencapai jutaan tiket `box office`. Film gangster yang disutradarai oleh Yen Cheng-Kuo itu menyajikan akting yang luar biasa dari aktor dipadukan dan keindahan sisi kelam dengan berbagai adegan pertempuran.
Meskipun begitu, plot film itu juga menyampaikan bahwa kehidupan mafia sangatlah tragis dan mengingatkan para pemuda agar waspada dengan dunia mafia.
Sementara itu, film "On Happiness Road" adalah film animasi unik yang digambar secara manual dengan penuh imajinasi. Film karya sutradara Hsin Yin Sung tersebut telah memenangkan Jepang Tokyo Choice Anime dan Stuttgart Animasi Festival Award untuk penghargaan film animasi terbaik, 2018 Taipei Film Festival sejuta hadiah, penghargaan utama di Korea Selatan Festival Film Animasi Internasional Seoul, dan penghargaan domestik dan internasional lainnya. (WDY).
Baca juga: Direktur informasi TETO kunjungi LKBN Antara Bali
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Ada dua film yang ditayangkan yaitu, film animasi pemenang penghargaan `On Happiness Road` dan film komersial paling populer di Taiwan `Gatao 2: Rise Of The King` yang dapat disaksikan oleh warga Indonesia dan Taiwan di Cinemaxx Lippo Mall Kuta," ujar Direktur Divisi Informasi Media TETO, Kendra Yung-Shoa Chen, di Kuta, Rabu malam.
Ia mengatakan, pihaknya dan Kementerian Kebudayaan Taiwan bekerja sama dengan Bali Film Festival Internasional untuk menayangkan film asal Taiwan di festival film tersebut sebagai salah satu upaya untuk diplomasi budaya dengan menyatukan seni pertunjukan, visual dan pendengaran melalui film, yang dapat membuka jendela ke arah saling pengertian budaya dan masyarakat masing-masing.
"Sejak menerapkan `Kebijakan Baru ke arah Selatan`, Pemerintah Taiwan telah mendorong pertukaran budaya yang berorientasi pada antar-sesama manusia dan juga berfokus pada interaksi dan saling memahami antara budaya Taiwan dan Indonesia," ujarnya.
Ia menjelaskan, peningkatan hubungan Taiwan dengan Indonesia, terus dilakukan melalui berbagai media seperti melalui kebudayaan, pariwisata dan pendidikan, termasuk juga ekonomi.
"Kalau film, kami sudah dua kali bekerja sama dengan Bali International Film estival. Saat Festival Balinale 2017, kami mengikutsertakan delapan film dan Balinale tahun ini hanya dua film," kata Kendra yang juga sempat mengunjungi beberapa tempat di Pulau Dewata, termasuk ke kantor biro LKBN Antara Bali (26/9) itu.
Sebelum penayangan perdana film "Gatao 2 : Rise of the King" di Asia Tenggara, pihaknya mengadakan acara khusus jamuan resepsi Taiwan yang memperkenalkan keunikan film Taiwan kepada penonton Indonesia, insan perfilman, media dan pengusaha Taiwan.
"Kedua film yang tayang di Balinale 2018 ini mempunyai karakteristik yang berbeda, namun semuanya penuh dengan keindahan unik budaya Taiwan. Salah satunya film keras dan satunya lagi adalah film yang lembut, sisi kelam yang menggetarkan dipadukan dengan mimpi indah, dijamin akan membuat teman-teman Bali merasa berkesan dan tidak terlupakan," kata Kendra.
Film "Gatao 2: Rise of the King" merupakan film komersial populer Taiwan, yang telah sukses mencapai jutaan tiket `box office`. Film gangster yang disutradarai oleh Yen Cheng-Kuo itu menyajikan akting yang luar biasa dari aktor dipadukan dan keindahan sisi kelam dengan berbagai adegan pertempuran.
Meskipun begitu, plot film itu juga menyampaikan bahwa kehidupan mafia sangatlah tragis dan mengingatkan para pemuda agar waspada dengan dunia mafia.
Sementara itu, film "On Happiness Road" adalah film animasi unik yang digambar secara manual dengan penuh imajinasi. Film karya sutradara Hsin Yin Sung tersebut telah memenangkan Jepang Tokyo Choice Anime dan Stuttgart Animasi Festival Award untuk penghargaan film animasi terbaik, 2018 Taipei Film Festival sejuta hadiah, penghargaan utama di Korea Selatan Festival Film Animasi Internasional Seoul, dan penghargaan domestik dan internasional lainnya. (WDY).
Baca juga: Direktur informasi TETO kunjungi LKBN Antara Bali
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018