Denpasar (Antaranews Bali) - Perwakilan dosen dan mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar mengenalkan gaya seni lukis wayang Kamasan kepada mahasiswa Jepang, serangkaian kunjungan ke Okinawa Prefectural University of Arts (OPUA).
"Kami ke Jepang itu memenuhi undangan dari OPUA untuk mengisi pameran lukisan dan juga mengadakan workshop seni lukis wayang Kamasan, Klungkung dan ternyata mahasiswa di sana sangat antusias mengikutinya," kata Drs I Wayan Gulandera MSn, akademisi Prodi Seni Rupa Murni ISI Denpasar, di Denpasar, Selasa.
Gulandera telah bertolak ke Negeri Sakura bersama I Gusti Ngurah Agung Yuda Putra (mahasiswa berprestasi dari Prodi Desain Komunikasi Visual) ISI Denpasar pada 19-23 September 2018 untuk memenuhi undangan OPUA dengan melaksanakan workshop wayang Kamasan, mengadakan diskusi, dan berperan serta dalam Drawing Communication Exhibition.
Pameran tersebut diikuti tujuh perguruan tinggi seni dari tiga negara, yakni Jepang, Indonesia dan Sarajevo. Sedangkan perwakilan ISI Denpasar telah diterima langsung oleh President Okinawa Prefectural University of Arts Yasuharu Higa.
"Mahasiswa OPUA dan masyarakat di sana sangat antusias mengikuti workshop, bahkan ada beberapa mahasiswa yang menyatakan ingin mendalami lebih jauh mengenai seni lukis wayang Kamasan dan seni budaya Bali," ujar Gulandera yang juga Ketua Senat ISI Denpasar itu.
Dalam lawatan ke OPUA Jepang itu, perwakilan ISI Denpasar juga berkesempatan berkeliling mengunjungi studio dan sejumlah ruang prodi di kampus setempat.
"Kami tidak hanya melihat fasilitas sarana dan prasarana kampus, sekaligus prosedur penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar, terutama yang berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya praktis," ucapnya didampingi Humas ISI Denpasar I Gede Eko Jaya Utama SE, MM.
Mahasiswa OPUA juga memiliki tanggung jawab untuk merawat, memelihara studio dan karya yang telah dihasilkan, serta studio di sana tertata begitu apik dan lengkap. "Yang jelas, hasil karya seni rupa mahasiswa di sana benar-benar dihargai dan disimpan dengan baik, di samping komunikasi antara dosen dan mahasiswa berjalan dengan baik," katanya.
Gulandera dan Agung Yuda tak ketinggalan juga didaulat untuk melakukan demonstrasi melukis model di hadapan para mahasiswa di Negeri Matahari Terbit itu.
"Dari kegiatan ke Jepang ini, banyak nilai positif yang bisa kita petik, seperti nilai-nilai kedisiplinan, pemeliharaan sarana prasarana, pengembangan fasilitas, peralatan dan sebagainya," ucapnya.
Sementara itu, I Gusti Ngurah Agung Yuda Putra, mahasiswa ISI Denpasar, mengaku senang karena mendapat kesempatan belajar ke Jepang.
"Saya berharap ke depan bisa lebih banyak lagi mahasiswa yang dilibatkan dan program kerja sama seperti ini dapat terus terjalin serta berlanjut," ucapnya.
Sebelumnya, Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha juga berpesan agar kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri dapat terus ditingkatkan pada masa-masa mendatang dan juga dilanjutkan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami ke Jepang itu memenuhi undangan dari OPUA untuk mengisi pameran lukisan dan juga mengadakan workshop seni lukis wayang Kamasan, Klungkung dan ternyata mahasiswa di sana sangat antusias mengikutinya," kata Drs I Wayan Gulandera MSn, akademisi Prodi Seni Rupa Murni ISI Denpasar, di Denpasar, Selasa.
Gulandera telah bertolak ke Negeri Sakura bersama I Gusti Ngurah Agung Yuda Putra (mahasiswa berprestasi dari Prodi Desain Komunikasi Visual) ISI Denpasar pada 19-23 September 2018 untuk memenuhi undangan OPUA dengan melaksanakan workshop wayang Kamasan, mengadakan diskusi, dan berperan serta dalam Drawing Communication Exhibition.
Pameran tersebut diikuti tujuh perguruan tinggi seni dari tiga negara, yakni Jepang, Indonesia dan Sarajevo. Sedangkan perwakilan ISI Denpasar telah diterima langsung oleh President Okinawa Prefectural University of Arts Yasuharu Higa.
"Mahasiswa OPUA dan masyarakat di sana sangat antusias mengikuti workshop, bahkan ada beberapa mahasiswa yang menyatakan ingin mendalami lebih jauh mengenai seni lukis wayang Kamasan dan seni budaya Bali," ujar Gulandera yang juga Ketua Senat ISI Denpasar itu.
Dalam lawatan ke OPUA Jepang itu, perwakilan ISI Denpasar juga berkesempatan berkeliling mengunjungi studio dan sejumlah ruang prodi di kampus setempat.
"Kami tidak hanya melihat fasilitas sarana dan prasarana kampus, sekaligus prosedur penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar, terutama yang berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya praktis," ucapnya didampingi Humas ISI Denpasar I Gede Eko Jaya Utama SE, MM.
Mahasiswa OPUA juga memiliki tanggung jawab untuk merawat, memelihara studio dan karya yang telah dihasilkan, serta studio di sana tertata begitu apik dan lengkap. "Yang jelas, hasil karya seni rupa mahasiswa di sana benar-benar dihargai dan disimpan dengan baik, di samping komunikasi antara dosen dan mahasiswa berjalan dengan baik," katanya.
Gulandera dan Agung Yuda tak ketinggalan juga didaulat untuk melakukan demonstrasi melukis model di hadapan para mahasiswa di Negeri Matahari Terbit itu.
"Dari kegiatan ke Jepang ini, banyak nilai positif yang bisa kita petik, seperti nilai-nilai kedisiplinan, pemeliharaan sarana prasarana, pengembangan fasilitas, peralatan dan sebagainya," ucapnya.
Sementara itu, I Gusti Ngurah Agung Yuda Putra, mahasiswa ISI Denpasar, mengaku senang karena mendapat kesempatan belajar ke Jepang.
"Saya berharap ke depan bisa lebih banyak lagi mahasiswa yang dilibatkan dan program kerja sama seperti ini dapat terus terjalin serta berlanjut," ucapnya.
Sebelumnya, Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha juga berpesan agar kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri dapat terus ditingkatkan pada masa-masa mendatang dan juga dilanjutkan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018