Jakarta (Antaranews Bali) - Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya TNI M Syaugi, mengatakan, Jambore SAR Nasional 2018 diikuti para warga negara yang berpotensi menjadi pelaku operasi SAR dari seluruh Indonesia.
"Mereka adalah potensi SAR yang dilatih kantor-kantor SAR yang ada di seluruh Indonesia," kata Syaugi, kepada wartawan seusai pembukaan Jambore Nasional SAR 2018, di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Cibubur, Jakarta Timur, Senin.
Syaugi yang berlatar penerbang F-16 Fighting Falcon dengan nama sebutan Wild Geese ini mengatakan, Jambore Nasional SAR 2018 itu untuk melihat kemampuan pencarian dan pertolongan yang dimiliki potensi SAR, misalnya dalam menolong orang di gedung roboh, banjir, dan mendaki gunung.
Kantor-kantor SAR telah ada di 34 provinsi di seluruh Indonesia, ditambah empat kantor baru di Kepulauan Mentawai, Kepulauan Natuna, Maumere (NTT), dan Banten.
"Jambore ini merupakan penyelenggaraan yang ketiga. Pertama 2016, kemudian 2017. Kali ini melibatkan potensi SAR dari seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke," kata mantan komandan Skuadron Udara 3 TNI AU itu.
Potensi SAR merupakan SDM, sarana dan prasarana, informasi, teknologi serta hewan selain anggota Badan SAR Nasional yang dapat dikerahkan untuk mendukung pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan.
Potensi SAR meliputi TNI dan Kepolisian Indonesia, pemerintah pusat dan daerah, organisasi swasta, dan individu-individu yang memiliki kompetensi di bidang pencarian dan pertolongan.
Jambore SAR Nasional 2018 dilaksanakan selama empat hari diikuti 433 orang perwakilan potensi SAR binaan 38 Unit Pelaksana Tugas Kantor SAR se-Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Mereka adalah potensi SAR yang dilatih kantor-kantor SAR yang ada di seluruh Indonesia," kata Syaugi, kepada wartawan seusai pembukaan Jambore Nasional SAR 2018, di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Cibubur, Jakarta Timur, Senin.
Syaugi yang berlatar penerbang F-16 Fighting Falcon dengan nama sebutan Wild Geese ini mengatakan, Jambore Nasional SAR 2018 itu untuk melihat kemampuan pencarian dan pertolongan yang dimiliki potensi SAR, misalnya dalam menolong orang di gedung roboh, banjir, dan mendaki gunung.
Kantor-kantor SAR telah ada di 34 provinsi di seluruh Indonesia, ditambah empat kantor baru di Kepulauan Mentawai, Kepulauan Natuna, Maumere (NTT), dan Banten.
"Jambore ini merupakan penyelenggaraan yang ketiga. Pertama 2016, kemudian 2017. Kali ini melibatkan potensi SAR dari seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke," kata mantan komandan Skuadron Udara 3 TNI AU itu.
Potensi SAR merupakan SDM, sarana dan prasarana, informasi, teknologi serta hewan selain anggota Badan SAR Nasional yang dapat dikerahkan untuk mendukung pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan.
Potensi SAR meliputi TNI dan Kepolisian Indonesia, pemerintah pusat dan daerah, organisasi swasta, dan individu-individu yang memiliki kompetensi di bidang pencarian dan pertolongan.
Jambore SAR Nasional 2018 dilaksanakan selama empat hari diikuti 433 orang perwakilan potensi SAR binaan 38 Unit Pelaksana Tugas Kantor SAR se-Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018