Singaraja (Antaranews Bali) - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Buleleng, Bali, segera memperbaiki jembatan penghubung antara Desa Sepang dengan Desa Sepang Kelod di Kecamatan Busungbiu yang mengalami kerusakan dan sering dikeluhkan warga setempat.
"Selasa (25/9), kami akan mulai memperbaiki jembatan itu. Kami akan mengganti landasan jembatan yang berbahan papan kayu yang sudah keropos, lalu selanjutnya akan diaspal," kata Kepala Dinas PUPR Buleleng Ketut Suparta Wijaya di Singaraja, Buleleng, Bali, Jumat.
Jembatan penghubung Desa Sepang dan Desa Sepang Kelod itu memang dikeluhkan oleh warga setempat dan dilaporkan melalui surat resmi ke Pemkab Buleleng oleh Perbekel Desa Sepang I Putu Agus Mahardika.Atas laporan itu, Dinas PUPR meninjau kondisi jembatan dan memutuskan untuk segera memperbaikinya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas PUPR Buleleng Ketut Suparta Wijaya menjelaskan jembatan di Desa Sepang itu memang kondisinya sudah tua, sehingga kayu-kayunya sudah mulai keropos.
"Perbaikan jembatan itu tidak mudah karena susah mendapatkan bahan-bahan di pasaran, seperti kayu ulin. Tapi, kini, bahan sudah siap semua, sehingga pengerjaan bisa dimulai secepatnya," katanya.
Menurut Suparta, dana untuk perbaikan jembatan disiapkan sebesar Rp10 juta berasal dari dana pemeliharaan rutin jalan, apalagi perbaikan jembatan juga tidak akan memerlukan waktu yang lama."Nanti, pengerjaan dilakukan tenaga harian dari PUPR dan perbaikannya tidak sampai seminggu, paling cuma lima hari sudah selesai," ujarnya.
Dalam laporannya, Perbekel Sepang Agus Mahardika merasa khawatir dengan kondisi jembatan yang berlubang dan semakin lebar sehingga memerlukan perbaikan secara cepat."Sebelumnya kami melakukan koordinasi dengan berbagai pihak di Busungbiu dan sepakat melaporkan kondisi jembatan itu ke Pemkab Buleleng," katanya.
Awalnya, jembatan itu dikeluhkan warga karena berlubang, kemudian lubang diatas jembatan itu semakin lama semakin melebar. Kayu-kayu yang menyangga jembatan itu juga sudah keropos sehingga dikhawatirkan jembatan itu jebol dan berbahaya bagi warga yang melintas di jembatan itu.
Kerusakan pada jembatan di Desa Sepang itu merupakan kesekian kalinya, bila sebelumnya aparat desa bersama warga berupaya melakukan perbaikan dengan tambal sulam, namun kali ini kerusakan pada jembatan itu sangat parah sehingga tidak bisa dilakukan tambal sulam lagi.
"Keberadaan jembatan yang merupakan akses satu-satunya masyarakat di Desa Sepang dan Desa Sepang Kelod itu hendaknya bisa dipulihkan agar masyarakat bisa cepat menuju Busungbiu," kata Perbekel Agus. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Selasa (25/9), kami akan mulai memperbaiki jembatan itu. Kami akan mengganti landasan jembatan yang berbahan papan kayu yang sudah keropos, lalu selanjutnya akan diaspal," kata Kepala Dinas PUPR Buleleng Ketut Suparta Wijaya di Singaraja, Buleleng, Bali, Jumat.
Jembatan penghubung Desa Sepang dan Desa Sepang Kelod itu memang dikeluhkan oleh warga setempat dan dilaporkan melalui surat resmi ke Pemkab Buleleng oleh Perbekel Desa Sepang I Putu Agus Mahardika.Atas laporan itu, Dinas PUPR meninjau kondisi jembatan dan memutuskan untuk segera memperbaikinya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas PUPR Buleleng Ketut Suparta Wijaya menjelaskan jembatan di Desa Sepang itu memang kondisinya sudah tua, sehingga kayu-kayunya sudah mulai keropos.
"Perbaikan jembatan itu tidak mudah karena susah mendapatkan bahan-bahan di pasaran, seperti kayu ulin. Tapi, kini, bahan sudah siap semua, sehingga pengerjaan bisa dimulai secepatnya," katanya.
Menurut Suparta, dana untuk perbaikan jembatan disiapkan sebesar Rp10 juta berasal dari dana pemeliharaan rutin jalan, apalagi perbaikan jembatan juga tidak akan memerlukan waktu yang lama."Nanti, pengerjaan dilakukan tenaga harian dari PUPR dan perbaikannya tidak sampai seminggu, paling cuma lima hari sudah selesai," ujarnya.
Dalam laporannya, Perbekel Sepang Agus Mahardika merasa khawatir dengan kondisi jembatan yang berlubang dan semakin lebar sehingga memerlukan perbaikan secara cepat."Sebelumnya kami melakukan koordinasi dengan berbagai pihak di Busungbiu dan sepakat melaporkan kondisi jembatan itu ke Pemkab Buleleng," katanya.
Awalnya, jembatan itu dikeluhkan warga karena berlubang, kemudian lubang diatas jembatan itu semakin lama semakin melebar. Kayu-kayu yang menyangga jembatan itu juga sudah keropos sehingga dikhawatirkan jembatan itu jebol dan berbahaya bagi warga yang melintas di jembatan itu.
Kerusakan pada jembatan di Desa Sepang itu merupakan kesekian kalinya, bila sebelumnya aparat desa bersama warga berupaya melakukan perbaikan dengan tambal sulam, namun kali ini kerusakan pada jembatan itu sangat parah sehingga tidak bisa dilakukan tambal sulam lagi.
"Keberadaan jembatan yang merupakan akses satu-satunya masyarakat di Desa Sepang dan Desa Sepang Kelod itu hendaknya bisa dipulihkan agar masyarakat bisa cepat menuju Busungbiu," kata Perbekel Agus. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018