Negara (Antaranews Bali) - Sejumlah warga Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, merasa tertipu dengan oknum penjual obat yang mengaku berasal dari India.

"Sepengetahuan saya, ada dua warga sini yang membeli obat dari orang itu dengan harga sampai jutaan rupiah," kata Kepala Dusun Warnasari Kaja Komang Sudiarta di Negara, Jembrana, Minggu.

Ia mengatakan, oknum yang diduga warga negara asing dari India berinisial AJ ini menyakinkan warga kalau obat yang ia jual bisa menyembuhkan berbagai penyakit berat seperti stroke.

Bahkan, ia mengaku, mertuanya juga tergiur dan membeli obat dari orang ini, padahal sudah dirinya ingatkan.

"Namanya juga orang sakit dan ingin sembuh, begitu diyakinkan kalau dengan obat itu bisa sembuh tanpa pikir panjang langsung membelinya," katanya.

Salah seorang warga Desa Warnasari, Kecamatan Melaya yang minta namanya tidak disebutkan mengungkapkan, AJ menjual obatnya hingga harga Rp6 juta.

Bagi warga yang belum memiliki uang sejumlah itu bisa memberikan uang muka Rp1 juta, dengan janji ia akan datang lagi untuk mengecek dan memastikan orang yang sakit sembuh.

"Tapi sampai dua minggu orang itu tidak datang lagi, serta obatnya tidak memiliki khasiat apa-apa karena yang sakit tidak ada perubahan untuk sembuh," katanya.

Komang Eli, salah seorang warga Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya mengatakan, ada salah satu tetangganya yang membayar Rp4 juta karena tergiur dengan janji AJ untuk menyembuhkan anaknya yang lumpuh.

Sama dengan di Desa Warnasari, setelah mendapatkan uang tersebut, orang itu tidak datang lagi, sementara anak yang sakit lumpuh juga tidak sembuh.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr Putu Suasta MKes saat dikonfirmasi mengimbau warga untuk waspada terhadap oknum yang menawarkan pengobatan atau menjual obat, dengan janji bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

"Jangankan orang yang tidak jelas latar belakang pengetahuan medisnya, kalau ada orang yang mengaku dokter dan mendatangi rumah-rumah warga juga harus diwaspadai karena bisa saja hanya mengaku sebagai dokter," katanya.

Ia mengatakan, jika ada orang yang mengaku petugas medis, meskipun membawa kartu dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), harus tetap diwaspadai dengan cara mengecek kebenarannya.

Menurutnya, dalam dunia medis, tidak mungkin seseorang yang sakit apalagi tergolong berat hanya diobati dengan satu jenis obat.

"Apalagi satu jenis obat itu bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Tidak mungkin itu, saya minta masyarakat berpikir rasional jangan termakan janji-janji," katanya.

Pihaknya juga menyayangkan masyarakat yang dengan gampang membayar jutaan rupiah, padahal kalau berobat ke Puskesmas atau rumah sakit pemerintah bisa mendapatkan pelayanan gratis.

Ia mengaku, sudah pernah menelurusi dan melarang lembaga yang mengaku untuk pelayanan kepada masyarakat yang menderita penyakit kanker, namun ujung-ujungnya menjual obat dengan harga yang mahal.

Hingga kini, oknum yang disangka penjual obat itu belum diketahui keberadaannya, sehingga masyarakat setempat belum melapor ke aparat kepolisian setempat. (ed)

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018