Jakarta (Antaranews Bali) - Anggota DPRD Provinsi Bali Nyoman Budi Utama mendorong pemerintah daerah setempat anggarkan untuk penyediaan mobil truk sampah dalam upaya mengatasi kebersihan lingkungan.
"Saya mendorong pemerintah daerah menganggarkan dalam APBD untuk pembelian truk sampah, karena selama ini yang menjadi kendala penanganan sampah adalah pada transportasi pengangkutan ke tempat pembuangan akhir (TPA)," kata Budi Utama di Denpasar, dikonfirmasi dari Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan angkutan sampah memang sudah ada, namun belum sepenuhnya memadai dalam beroperasi mengangkut sampah. Oleh karena itu pihaknya mendorong pemerintah agar bisa menganggarkan untuk pembelian truk sampah.
"Saat ini memang pemerintah sudah berupaya dalam penanganan sampah melalui pembentukan bank sampah di masing-masing desa dan kelurahan. Namun hal tersebut belum sepenuhnya efektif. Karena itu tetap masih diperlukan kendaraan sampah mengangkut ke TPA," ujarnya.
Menurut politikus PDIP itu, penanganan sampah memang tidak sepenuhnya bisa diserahkan kepada pemerintah setempat, namun diperlukan sosialisasi agar masyarakat sadar dan peduli dalam penanganan sampah tersebut.
"Pemerintah daerah memang sudah mencanangkan `Bali yang hijau dan bersih`. Tapi kenyataannya belum sepenuhnya bisa mewujudkan harapan tersebut. Karena itulah untuk lebih efektifnya penanganan sampah diperlukan kendaraan angkut ke TPA," ucapnya.
Ia mencontohkan, di Kota Denpasar saat ini gencar melakukan sosialisasi penanganan sampah, termasuk juga pembuatan bank-bank sampah dengan konsep bernilai ekonomis.
"Konsep tersebut perlu menjadi sebuah contoh untuk menggugah kesadaran masyarakat dalam penanganan sampah, sehingga peduli untuk mengumpulkan sampah yang bisa didaur ulang, hingga warga itu mendapat manfaat dan hasil secara ekonomis," katanya. (WDY).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Saya mendorong pemerintah daerah menganggarkan dalam APBD untuk pembelian truk sampah, karena selama ini yang menjadi kendala penanganan sampah adalah pada transportasi pengangkutan ke tempat pembuangan akhir (TPA)," kata Budi Utama di Denpasar, dikonfirmasi dari Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan angkutan sampah memang sudah ada, namun belum sepenuhnya memadai dalam beroperasi mengangkut sampah. Oleh karena itu pihaknya mendorong pemerintah agar bisa menganggarkan untuk pembelian truk sampah.
"Saat ini memang pemerintah sudah berupaya dalam penanganan sampah melalui pembentukan bank sampah di masing-masing desa dan kelurahan. Namun hal tersebut belum sepenuhnya efektif. Karena itu tetap masih diperlukan kendaraan sampah mengangkut ke TPA," ujarnya.
Menurut politikus PDIP itu, penanganan sampah memang tidak sepenuhnya bisa diserahkan kepada pemerintah setempat, namun diperlukan sosialisasi agar masyarakat sadar dan peduli dalam penanganan sampah tersebut.
"Pemerintah daerah memang sudah mencanangkan `Bali yang hijau dan bersih`. Tapi kenyataannya belum sepenuhnya bisa mewujudkan harapan tersebut. Karena itulah untuk lebih efektifnya penanganan sampah diperlukan kendaraan angkut ke TPA," ucapnya.
Ia mencontohkan, di Kota Denpasar saat ini gencar melakukan sosialisasi penanganan sampah, termasuk juga pembuatan bank-bank sampah dengan konsep bernilai ekonomis.
"Konsep tersebut perlu menjadi sebuah contoh untuk menggugah kesadaran masyarakat dalam penanganan sampah, sehingga peduli untuk mengumpulkan sampah yang bisa didaur ulang, hingga warga itu mendapat manfaat dan hasil secara ekonomis," katanya. (WDY).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018