Singaraja (Antaranews Bali) - Sebanyak 262 orang pelamar Program Studi Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Rabu, menjalani tes Seleksi Mahasiswa Baru Jalur Mandiri (SMBJM) berbasis komputer.
Rektor Undiksha I Nyoman Jampel mengatakan, para pelamar itu menjalani tiga kali tes, yakni tes kemampuan akademik dasar, tes kemampuan bidang yang meliputi pengetahuan Matematika, IPA (Kimia, Fisika dan Biologi), serta tes kemampuan berbahasa Inggris.
"Tes bahasa Inggris wajib dijalani pelamar, mengingat prodi kedokteran yang dibuka Undiksha ini berbasis pariwisata," katanya.
Menurut dia, tes ini dilakukan pada sepuluh laboratorum komputer yang tersebar di kampus Undiksha, yaitu di Fakultas Ekonomi, Fakultas MIPA, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Fakultas Bahasa dan Seni dan UPT TIK.
"Para pelamar menjalani ketiga tes tersebut mulai pukul 08.00 hingga sore hari," katanya.
Dalam tes berbasis komputer atau yang biasa disebut Computer Based Test (CBT) ini, kata Jampel, setiap pelamar mendapatkan soal yang berbeda-beda.
"Ini dilakukan agar para pelamar jujur mengandalkan kemampuannya sendiri dalam menjawab tes. Jadi mereka tidak bisa mencontek," tegasnya.
Bahkan, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ikut memantau jalannya tes calon mahasiswa prodi kedokteran di Undiksha itu.
"Dengan adanya prodi kedoteran ini kami harapkan tiga tahun kedepan, Undiksha dapat melahirkan sajarna kedokteran yang memiliki kualitas luar biasa," kata Bupati.
Bupati Agus mengatakan, kebutuhan dokter di Buleleng dan di wilayah Indonesia Timur masih sangat kurang, sehingga ia berharap agar Undiksha dapat menerima mahasiswa prodi kedokteran melebihi dari kuota yang ditentukan saat ini.
"Saat ini jumlah mahasiswanya masih dibatasi sebayak 50 orang. Kami harap kedepannya Undiksha diizinkan menerima lebih dari kuota itu," katanya.
Bupati Agus mengatakan, Pamkab Buleleng memberikan motivasi yang kuat dengan mendukung keberadaan prodi kedokteran itu dari segi infrastruktur.
"Seperti rumah sakit milik Pemkab Buleleng sudah ditingkatkan kualitasnya dengan akreditasi paripurna. Fasilitasnya juga sudah mulai dilengkapi," ujarnya.
Sementara itu, Tim Undiksha juga melakukan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan menggelar pelatihan penyusunan data, khususnya data kependudukan yang akuntabel di Desa Adat Kampial, Kabupaten Badung, Bali.
"PKM yang dilaksanakan di Desa Kampial, Badung ini adalah bentuk dari mengejawantahkan hubungan yang harmonis antar manusia sebagai bagian dari visi Undiksha sebagai universitas berbasis Tri Hita Karana," kata Ketua Tim Pelatihan, I Made Sarmita, S.Pd.,M.Sc. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Rektor Undiksha I Nyoman Jampel mengatakan, para pelamar itu menjalani tiga kali tes, yakni tes kemampuan akademik dasar, tes kemampuan bidang yang meliputi pengetahuan Matematika, IPA (Kimia, Fisika dan Biologi), serta tes kemampuan berbahasa Inggris.
"Tes bahasa Inggris wajib dijalani pelamar, mengingat prodi kedokteran yang dibuka Undiksha ini berbasis pariwisata," katanya.
Menurut dia, tes ini dilakukan pada sepuluh laboratorum komputer yang tersebar di kampus Undiksha, yaitu di Fakultas Ekonomi, Fakultas MIPA, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Fakultas Bahasa dan Seni dan UPT TIK.
"Para pelamar menjalani ketiga tes tersebut mulai pukul 08.00 hingga sore hari," katanya.
Dalam tes berbasis komputer atau yang biasa disebut Computer Based Test (CBT) ini, kata Jampel, setiap pelamar mendapatkan soal yang berbeda-beda.
"Ini dilakukan agar para pelamar jujur mengandalkan kemampuannya sendiri dalam menjawab tes. Jadi mereka tidak bisa mencontek," tegasnya.
Bahkan, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ikut memantau jalannya tes calon mahasiswa prodi kedokteran di Undiksha itu.
"Dengan adanya prodi kedoteran ini kami harapkan tiga tahun kedepan, Undiksha dapat melahirkan sajarna kedokteran yang memiliki kualitas luar biasa," kata Bupati.
Bupati Agus mengatakan, kebutuhan dokter di Buleleng dan di wilayah Indonesia Timur masih sangat kurang, sehingga ia berharap agar Undiksha dapat menerima mahasiswa prodi kedokteran melebihi dari kuota yang ditentukan saat ini.
"Saat ini jumlah mahasiswanya masih dibatasi sebayak 50 orang. Kami harap kedepannya Undiksha diizinkan menerima lebih dari kuota itu," katanya.
Bupati Agus mengatakan, Pamkab Buleleng memberikan motivasi yang kuat dengan mendukung keberadaan prodi kedokteran itu dari segi infrastruktur.
"Seperti rumah sakit milik Pemkab Buleleng sudah ditingkatkan kualitasnya dengan akreditasi paripurna. Fasilitasnya juga sudah mulai dilengkapi," ujarnya.
Sementara itu, Tim Undiksha juga melakukan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan menggelar pelatihan penyusunan data, khususnya data kependudukan yang akuntabel di Desa Adat Kampial, Kabupaten Badung, Bali.
"PKM yang dilaksanakan di Desa Kampial, Badung ini adalah bentuk dari mengejawantahkan hubungan yang harmonis antar manusia sebagai bagian dari visi Undiksha sebagai universitas berbasis Tri Hita Karana," kata Ketua Tim Pelatihan, I Made Sarmita, S.Pd.,M.Sc. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018