Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali kembali melakukan revitalisasi pasar tradisional, yakni Pasar Kerta Waringin Sari, Kecamatan Denpasar Timur dalam upaya memberi kenyamanan para pengunjung pasar tersebut.

"Pemkota Denpasar sebelumnya sudah melakukan revitalisasi pasar tradisional sebanyak 33 unit yang tersebar di empat kecamatan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, I Wayan Gatra, dalam keterangan tertulis yang diterima di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, tujuan utama dari pemerintah melakukan revitalisasi pasar tradisional tersebut adalah untuk menggerakan sektor ekonomi kerakyatan agar menjadi solusi pembangunan ekonomi desa.

"Saat ini pasar tradisional masih menjadi sektor penting dalam menggerakan ekonomi utamanya di dalam kota. Sehingga revitalisasi pasar tradisional yang ada di Kota Denpasar penting untuk memaksimalkan pengembangan ekonomi kerakyatan," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan dengan adanya revitalisasi pasar tersebut akan membuat kepercayaan masyarakat terhadap pasar tradisional meningkat. Hal tersebut akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan pasar dan ekonomi kerakyatan ke depan.

Rai Mantra mencontohkan Pasar Agung, Pasar Poh Gading dan Pasar Nyanggelan Panjer, yang sebelumnya pasar itu suasananya becek dan kumuh. Setelah pasar tradisional itu direvitalisasi lingkungan menjadi bersih, sehingga masyarakat berminat untuk berbelanja di pasar tersebut.

"Saya harapkan ke depannya pasar Kerta Waringin Sari setelah direvitalisasi lingkungan dan kondisinya menjadi bersih, dan berharap masyarakat akan semakin ramai ke pasar itu," katanya.

Ia mengatakan, pada prinsipnya Pemkot Denpasar secara bertahap mendukung revitalisasi pasar tradisional sebagai upaya mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Ketua TP4D Kota Denpasar, Agus Sastrawan mengatakan bahwa pengawasan pelaksanaan proyek fisik Pasar Kerta Waringin Sari dimulai sejak tahap awal pelelangan hingga proses serah terima.

Pihaknya memberikan apresiasi kepada Pemkot Denpasar yang telah secara cepat dan tepat dalam melaksanakan koordinasi dalam memaksimalkan beragam proyek pembangunan fisik di Kota Denpasar.

"Kami mengapresiasi dan mendorong seluruh pelaksanaan proyek di Denpasar senantiasa memperhatikan asas baik dan benar, sehingga dalam pelaksanaanya selalu sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya.

Sementara, Kepala Pasar Kerta Waringin Sari, I Made Sukrasena mengatakan bahwa dengan pelaksanaan revitalisasi ini maka akan terdapat tambahan 201 lapak dari 18 kios dan 43 lapak. Pada bangunan yang terdiri dari blok A, B, C dan D akan dilengkapi fasilitas umum yang memadai dan pengukuran tera ulang.

"Dengan berkembangnya ekonomi pedesaan yang didukung dengan infrastruktur yang memadai tentu dapat menjadi magnet bagi masyarakat untuk berbelanja ke pasar tradisional. Namun mempertahankan konsep pasar tradisional dengan sistem manajemen semi modern," ujarnya.

Adapun revitalisasi Pasar Kerta Waringin Sari ini dilakasanakan menggunakan dana tugas pembantuan (TP) Kementerian Perdagangan RI dengan nilai pengadaan fisik Rp5,7 miliar dan pengadaan pengawasan Rp140 juta. (WDY).

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018