Singaraja, Bali (Antaranews Bali) - Sebanyak 2.990 mahasiswa baru Universitas Pendidikan Ganseha (Undiksha) Singaraja, Bali, mengikuti masa Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) sebagai tahap awal masuk di kampus itu yang bebas dari perpeloncoan.

"Mahasiswa itu berasal dari tujuh fakultas atau 45 jurusan di Undiksha, termasuk Prodi Kedokteran yang telah menerima izin dari Menristekdikti Mohammad Nasir saat memberikan kuliah umum di Undiksha, Rabu (8/8) lalu," kata Wakil Rektor III Undiksha I Gusti Ngurah Pujawan di Singaraja, Senin.

Pujawan menambahkan, masa OKK ini dilakukan selama empat hari pada 13-16 Agustus 2018. Materi OKK secara umum sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Hanya saja di tahun ini mahasiswa baru dituntut memahami dan dapat mengaplikasikan misi besar Undiksha sebagai perguruan tinggi unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia Tenggara Tahun 2045," ujarnya.

Ia menjamin pelaksanaan OKK di kampusnya bebas dari praktek perpeloncoan dan tak ada istilah mahasiswa senior dan yunior.

"Yang membanggakan, mahasiswa Undiksha tahun ini berasal hampir dari semua provisi di Indonesia. Dengan keberagaman itu ada julukan baru bagi Undiksha, yakni Bhinneka Ganesha. Nama besar ini tidak lepas karena 24 dari 34 Provinsi di Tanah Air ada mahasiswa yang studi," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia OKK I Kadek Swartana Putra mengatakan, kegiatan OKK dibagi dalam kegiatan dalam ruangan dan di luar ruangan. Dalam ruangan, mahasiswa baru mendapat materi sosialsiasi tentang wawasan kebangsaan dan kepimpinan, pengenalan perencanaan studi, dan sosialisasi PKM.

"Untuk materi di luar ruangan, mahasiswa baru akan mengikuti pengenalan UKM lewat parade, pembinaan kedisiplinan melalui baris berbaris,  gelar budaya nusantara, sosialsiasi  ormawa, penyerahan mahasiswa oleh rektotrat kepada masing dekan dan ramah tamah," katanya.

Sebelumnya (8/8), Undiksha telah menerima Surat Keputusan (SK) Izin Penyelenggaraan Prodi Kedokteran dari Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Prof. H. Mohammad Nasir, Ph.D.,Ak., setelah memberikan kuliah umum Undiksha, Singaraja, Bali.

Dalam kuliah umum yang juga ditandai dengan penyerahan SK Prodi Kedokteran kepada Rektor Undiksha Dr. Nyoman Jampel itu, Menteri Mohammad Nasir mengatakan wilayah Bali itu luas dan selama ini pendidikan kedokteran hanya ada di wilayah Bali Selatan, padahal penduduk di wilayah Bali Utara sangat besar.

"Penduduk di Bali Utara harus ke selatan untuk menempuh pendidikan kedokteran.  Rasanya tidak cukup hanya di selatan saja. Tujuan utama dari pemberian izin ini adalah pemerataan kesehatan di Indonesia. Dengan adanya Prodi Kedokteran di Undiksha masyarakat di Bali Utara tidak harus datang ke Bali Selatan untuk menempuh pendidikan dokter," kata Menteri Nasir.

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang mendampingi Rektor saat menerima SK itu mengatakan, Prodi Kedokteran itu sangat penting karena Indonesia wilayah timur masih kekurangan dokter.

"Bagaimana Undiksha melalui Prodi Kedokteran bisa jadi motor penggerak dokter di Indonesia timur. Mudah-mudahan Undiksha benar-benar bisa menjadi motor penggerak dokter di wilayah Indonesia timur. Rumah Sakit di Buleleng juga bisa menjadi rujukan daerah lain serta Buleleng akan ramai," katanya. 
 

Pewarta: Made Adnyana

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018