Denpasar (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengapresiasi peran para kepala desa dan lurah di daerah setempat yang telah mendukung keberhasilan pelaksanaan program Bali Mandara selama 10 tahun kepemimpinannya.

"Saya merasa berbahagia dapat hadir di tengah-tengah para kepala desa dan lurah, pahlawan pembangunan kita selama ini, yang memegang peran penting dalam pembangunan," kata Pastika saat memberikan sambutan pada peluncuran Program Inovasi Desa Berbasis Digital di Denpasar, Rabu.

Dalam acara yang dihadiri para kepala desa se-Bali tersebut, Pastika mengatakan para pemimpin di desa adalah pemimpin pembangunan yang sesungguhnya.

"Keberhasilan pembangunan nasional dan pembangunan daerah, sangat ditentukan oleh peran yang dijalankan kepala desa dan lurah," ujarnya.

Menurut dia, kepala desalah yang berhadapan langsung dengan masyarakat dan menjalankan program-program yang dicanangkan oleh pemimpin di atasnya. Jadi yang mengetahui masalah sebenarnya di lapangan adalah para kepala desa.

"Sedangkan para petinggi itu jauh dari masalah yang nyata. Kecuali yang diatas itu turun ke bawah," ucap Pastika.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa jika masyarakat menderita, para kepala desa itu pula yang bertanggung jawab. Sebaliknya jika warga diurus dengan benar, maka karma baik diterima kepala desa.

Oleh karena itu, mantan Kapolda Bali itu berharap agar dalam melayani rakyat, para kepala desa mengesampingkan ketidaksukaan, perbedaan politik dan semacamnya yang berakibat pada ketidakbenaran data di lapangan.

Terkait dengan kehadiran program inovasi berbasis digital, Gubernur Pastika menilai ini sebagai kesempatan emas bagi peningkatan kesejahteraan desa.

Dengan demikian, desa bisa menampilkan potensinya secara digital sehingga bisa menarik kesempatan ekonomi yang lebih besar.

"Produk saudara di desa akan diketahui, tinggal tawar-menawar secara elektronik. Selain itu, jadi tahu produk apa yang dibuat desa lain," katanya.

Dalam kesempatan itu, juga dilakukan dialog dengan penerima manfaat program Bali Mandara. Diantaranya ada penerima bedah rumah, beasiswa miskin, JKBM dan Gerbangsadu.

Para penerima manfaat menyampaikan rasa terima kasihnya atas manfaat yang mereka terima dari program Bali Mandara. Salah satunya Luh Asih, orang tua siswa SMA Bali Mandara yang bersyukur anaknya bisa bersekolah SMA gratis.

Orang tua yang membesarkan anaknya sendiri sejak sang anak berumur satu tahun itu mengaku sudah berpikir anaknya tak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA. "Pemikiran saya lulus SMP mau jualan nasi saja," kata Made Jodi Sahendra, anak Luh Asih yang kini duduk di kelas XII SMA Bali Mandara.

Sementara Kepala Desa Duda Timur Gede Pawana bersyukur Pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Made Mangku Pastika menaruh perhatian terhadap desa miskin.

Desa Duda Timur yang menjadi salah satu penerima program Gerbangsadu Mandara terus menggeliat dan menurun angka kemiskinannya.

Kesempatan itu juga diisi dengan penyerahan penghargaan kepada pemenang lomba. Untuk Lomba Desa Berprestasi Menurunkan Kemiskinan 2018, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Bangli menjadi juara I. Disusul dengan Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana sebagai juara II dan Desa Sidan, Kecamatan Gianyar, Gianyar sebagai juara III.

Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Ketut Lihadnyana, Provinsi Bali menjadi provinsi pertama yang menyelenggarakan lomba penurunan kemiskinan ini.

Untuk Lomba Desa, juara I diraih Desa Demulih, Bangli, juara II Desa Cemagi, Badung dan juara III Desa Sukawati, Gianyar.

Sedangkan Lomba Kelurahan, juara I diraih oleh Kelurahan Kesiman, Denpasar, juara II Kelurahan Subagan, Karangasem dan juara III Kelurahan Beng, Gianyar.

Lomba Teknologi Tepat Guna menempatkan Kelompok Yeh Pasih Leather dari Banjar Jawa, Buleleng sebagai juara I, disusul juara II kelompok Arang Bambu dari Desa Pupuan, Tegallalang, Gianyar dan juara III, kelompok Sekehe Toya Swadaya dari Desa Kayubihi, Bangli.(WDY)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018