Jakarta (Antaranews Bali) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan deklarasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung empat partai politik koalisi, yaitu Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, dan PKS akan dilakukan pada Kamis (9/8).
"Mudah-mudahan bisa dideklarasikan pada Kami (9/8) dan pendaftaran pasangan capres-cawapres batas akhirnya pada Jumat (10/8)," kata Fadli di kediaman Prabowo Subianto, jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan partainya terus melakukan pembahasan untuk memastikan sosok cawapres yang akan mendampingi Prabowo pada Pilpres 2019, Diharapkan pada Rabu (8/8) malam sudah ada keputusan.
Menurut Fadli, pihaknya sudah mengeksplorasi semua kemungkinan pasangan capres-cawapres termasuk rekomendasi ijtima ulama yang merupakan keputusan yang sangat dipegang.
"Pembicaraan-pembicaraan dengan partai sudah sangat jauh, seperti dengan Demokrat, PKS, maupun PAN. Besok malam sudah bisa kami putuskan," ujarnya.
Fadli mengatakan terkait nama Ustadz Abdul Somad (UAS) yang menjadi salah satu rekomendasi ijtima ulama, Prabowo sudah mendapatkan pesan bahwa yang bersangkutan tetap memilih menjadi pendakwah.
Dia mengakui nama UAS mendapatkan dorongan dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan Front Pembela Islam (FPI). Menurutnya hal itu tidak masalah. Namun, UAS sudah menyampaikan sikapnya ingin tetap menjadi pendakwah.
"Sudah komunikasi, pesannya langsung ditunjukkan suara UAS kepada Prabowo," katanya.
Partai Gerindra terus melakukan rapat internal. Pada Selasa malam beberapa petinggi partai datang di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta.
Mereka yang hadir antara lain Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Sufmi Dasco Ahmad, dan Sugiono, anggota Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno, Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi DKI Jakarta M Taufik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Mudah-mudahan bisa dideklarasikan pada Kami (9/8) dan pendaftaran pasangan capres-cawapres batas akhirnya pada Jumat (10/8)," kata Fadli di kediaman Prabowo Subianto, jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan partainya terus melakukan pembahasan untuk memastikan sosok cawapres yang akan mendampingi Prabowo pada Pilpres 2019, Diharapkan pada Rabu (8/8) malam sudah ada keputusan.
Menurut Fadli, pihaknya sudah mengeksplorasi semua kemungkinan pasangan capres-cawapres termasuk rekomendasi ijtima ulama yang merupakan keputusan yang sangat dipegang.
"Pembicaraan-pembicaraan dengan partai sudah sangat jauh, seperti dengan Demokrat, PKS, maupun PAN. Besok malam sudah bisa kami putuskan," ujarnya.
Fadli mengatakan terkait nama Ustadz Abdul Somad (UAS) yang menjadi salah satu rekomendasi ijtima ulama, Prabowo sudah mendapatkan pesan bahwa yang bersangkutan tetap memilih menjadi pendakwah.
Dia mengakui nama UAS mendapatkan dorongan dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan Front Pembela Islam (FPI). Menurutnya hal itu tidak masalah. Namun, UAS sudah menyampaikan sikapnya ingin tetap menjadi pendakwah.
"Sudah komunikasi, pesannya langsung ditunjukkan suara UAS kepada Prabowo," katanya.
Partai Gerindra terus melakukan rapat internal. Pada Selasa malam beberapa petinggi partai datang di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta.
Mereka yang hadir antara lain Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Sufmi Dasco Ahmad, dan Sugiono, anggota Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno, Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi DKI Jakarta M Taufik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018